Kementerian Agama Republik Indonesia melaporkan sebanyak 157 calon haji asal Indonesia mengalami sakit menjelang puncak pelaksanaan haji, wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang jatuh pada hari Jumat besok.
Sebanyak 157 calon haji tersebut terdapat 139 orang yang dirawat di klinik kesehatan haji Indonesia dan 18 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Kepala Biro HDI, Kementerian Agama, Wawan Djunaedi menyatakan hal serupa di konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Sementara itu jamaah yang wafat bertambah menjadi dua orang. Dengan demikian, jamaah calon haji yang wafat sebelum puncak pelaksanaan haji dikalkulasikan menjadi 24 orang. Berdasarkan dengan hal tersebut, pemerintah akan membadalhajikan jamaah calon haji Indonesia yang meninggal sebelum puncak Armuzna.
Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah mendata sebanyak 182 calon haji akan menjalani safari Wukuf di Arafah. Jamaah yang direncanakan akan menjalani safari wukuf akan ditarik dari kloter ke KKHI dua hari menjelang wukuf di Arafah. Kemudian pada hari Jumat bertepatan saat wukuf, akan diberangkatkan bersama-sama menuju Arafah menggunakan bus.
Jamaah yang disafariwukufkan itu karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri.
Jamaah calon haji Indonesia akan mulai tiba di Padang Arafah di timur Kota Mekkah, pada Kamis pagi waktu Arab Saudi, untuk melaksanakan wukuf bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah.
Petugas haji khususnya dari daerah kerja Bandara juga mulai diberangkatkan ke Arafah untuk mempersiapkan dan memastikan layanan untuk puncak haji berjalan dengan baik. Petugas daerah kerja Mekkah yang akan menjadi satgas Musdalifah bergeser pada 8 Dzulhijjah atau bertepatan dengan 7 Juli menuju ke Arafah untuk wukuf pada 0 Dzulhijjah, atau bertepatan dengan tanggal 8 Juli.
Sementara itu di Pemondokan di kota Mekkah, jamaah Indonesia sudah siap dengan perbekalan untuk menginap selama sekitar lima hari di Arafah Muzdhalifah, dan Mina sebelum berangkat ke Arafah.
Anggota Jemaah Indonesia yang umumnya membawa koper kecil atau tas gendong berisi pakaian dan makanan kecil, menunggu bus yang akan membawa mereka ke Padang Arafah di lobi hotel tempat mereka menginap di Mekkah.