Perdana Menteri atau PM Finlandia Sanna Marin, telah mengalami tekanan publik akhir-akhir ini. Bukan karena tugas negara, melainkan disebabkan dirinya telah tertangkap kamera sedang menggelar pesta bersama teman-temannya. Perdana Menteri termuda di dunia tersebut terlihat tengah berjoget dan berpesta bersama kalangan selebritis.
Sontak aksinya yang terekam kamera tersebut mendapat sorotan dan kritikan dari publik di berbagai penjuru dunia. Tak selesai di sana, seorang model dan public figure bernama Sabina Sarkka mengunggah aksi Sanna Martin tersebut di TikTok, yang menjadikan foto dan video itu tersebar luas di khalayak umum.
Menanggapi kritikannya itu, Sanna Marin mengaku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Ia mengatakan bahwa dirinya terkadang merindukan kegembiraan, kenyamanan, dan kesenangan di tengah suasana gelap. Hal itu ia ungkapkan sembari menahan air mata di acara Partai Sosial Demokrat (SDP) pada hari Kamis (25/8/22) kemarin. Sanna Marin pun kemudian menambahkan, bahwa orang memang akan melihat apa yang dirinya lakukan di tempat kerja, ketimbang apa yang dirinya lakukan di waktu luangnya.
Sementara itu Sabina Sarkka yang menyebarkan foto kegiatan Sanna Martin di TikTok mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Sebagai informasi, Sabina Sarkka membagikan postingan viral yang kini telah dihapusnya berupa dirinya yang terlihat mencium Wanita lain sambil bertelanjang dada di kediaman Sanna Marin
Permintaan maaf dituturkan pula oleh sang pemilik rumah, Sanna Marin. Ia mengakui foto itu memang diambil di kediamannya, dan ia pun sadar bahwa foto itu tidaklah pantas untuk dibagikan ke publik, dan beliau meminta maaf.
Sabina Sakka berminta maaf melalui akun Instagramnya dan mengaku sangat menyesal atas apa yang ia lakukan. Namun meski begitu, ia menjamin bahwa pada saat pesta tersebut berjalan tidak terjadi hal-hal lain selain berpesta.
Akibat kelalaiannya tersebut, video-video skandal yang tersebar di internet telah membuat beberapa lawan politik Sanna Marin mempertanyakan kemampuannya sebagai pemimpin. Namun Marin mengatakan kepada media lokal bahwa dirinya tidak pernah melewatkan satu hari kerja pun atau meninggalkan satu tugas yang belum terselesaikan.