Terkadang kita bertanya-tanya, apa sih pengertian kepribadian dari sudut pandang psikologis? Apa penyebab dari persamaan dan perbedaan kepribadian antara satu orang dengan yang lainnya? Bisakah seseorang diciptakan, atau apakah dia diciptakan oleh dirinya sendiri?
Pertanyaan di atas dapat dijawab secara psikologis. Psikologi adalah studi tentang proses mental, pikiran, dan perilaku manusia. Hal tersebut mencakup sifat dan keabadian sikap dan perilaku yang ada dalam diri seseorang.
Pertama, kita harus menyadari bahwa sifat dan kepribadian adalah dua hal yang berbeda. Menurut Fest dan Fest (2008), perilaku seseorang mungkin mirip dengan orang lain, dan bahkan mungkin mirip dengan seluruh spesies. Namun, pola dan desain dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain.
Ya, sifat adalah suatu hal unik yang dimiliki oleh setiap individu. Ketika berbagai sifat dalam diri seseorang ini digabungkan, maka terciptalah kepribadian pada orang. Ciri-ciri umum orang adalah kemarahan, keberanian, kegembiraan, dan sebagainya. Ketika kualitas-kualitas ini digabungkan menjadi satu, itu menciptakan kepribadian yang unik dan istimewa.
Stabil dan Konstan, Terlihat dan Tidak Terlihat
Kepribadian adalah aspek perilaku yang relatif bertahan dan tidak berubah pada manusia (Ewen, 2010). Beberapa psikolog berpendapat bahwa kepribadian hanya dapat ditentukan dengan melihat perilaku sosial eksternal. Namun, banyak ahli lain berpendapat bahwa kepribadian berasal dari individu. Dengan kata lain, kepribadian bisa tidak terlihat.
Ewen (2010) berpendapat bahwa kepribadian berkaitan dengan aspek fisik, mental, emosional, dan sosial dari perilaku manusia. Beberapa aspek kepribadian, seperti pikiran, ingatan, dan mimpi, tidak dapat dilihat. Di sisi lain, ada aspek kepribadian yang terlihat, seperti perilaku dan tindakan fisik dan eksplisit.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kepribadian juga mencakup aspek-aspek tersembunyi dalam diri kita. Mungkin ada fitur yang tidak sepenuhnya kami pahami. Jadi, menurut Robert B.E., kita dapat menyimpulkan kepribadian yang didefinisikan dan dipahami secara psikologis. Itu adalah sifat pribadi yang stabil dan permanen, terlihat dan tidak terlihat, sadar dan tidak diketahui.
Terbentuk Karena Genetik, Budaya, dan Lingkungan
Schultz & Schultz (2017) mendefinisikan kepribadian sebagai karakteristik yang kuat dan unik dalam diri seorang manusia. Menurutnya, kepribadian bisa jadi berubah di situasi dan kondisi yang berbeda. Perbedaan jenis kelamin, etnis, dan budaya dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya yang berbeda akan membentuk kepribadian yang berbeda pula.
Dalam sudut pandang psikologi, kepribadian manusia memang dapat dipengaruhi oleh tuntutan budaya. Hasil penelitian psikologi lintas-budaya menyebutkan bahwa kepribadian dibentuk oleh dua faktor utama, yaitu genetik dan lingkungan. Sebagai contohnya, seorang pria dari etnis Asia tinggal menetap dalam waktu yang lama di Amerika. Seiring berjalannya waktu, kepribadian pria Asia tersebut akan cenderung ke arah Amerika.
Hal lain yang berkontribusi pada pembentukan kepribadian seseorang adalah kepercayaan yang dianut oleh orang tersebut. Sebagian orang yang percaya bahwa takdir dan masa depan sudah ditentukan dan digariskan, akan cenderung pasif dalam menggapai mimpi. Di sisi lain, sebagian orang lainnya yang percaya bahwa masa depan dapat diwujudkan, akan memiliki motivasi yang lebih tinggi. Selain itu, memiliki kepribadian yang lebih bebas dan independen.
Kepribadian Ekstrovert, Introvert, dan Ambivert
Karl Jung dan Hans Eisenk (Festival dan Festival, 2008) berpartisipasi dalam diskusi tentang ketiga kepribadian ini. Tahukah Anda bahwa kepribadian deskriptif, intuitif, dan ambigu lebih tepat disebut sebagai spektrum kepribadian daripada tipe kepribadian? Mengapa begitu?
Ekstrovert
Karakteristik utama orang dengan ekstrovert adalah adanya pencarian sumber energi eksternal. Dalam kata lain, seorang ekstrovert sangat menikmati dan menyukai proses berinteraksi dengan orang lain. Contohnya; pembicara, percaya diri, sangat antusias dan suka mencari teman baru.
Bagi mereka, kebersamaan dengan orang lain dapat meningkatkan energi dan rasa ingin tahunya. Maka dari itu, mereka menyukai acara-acara ramai, seperti kegiatan kelompok, pesta, demonstrasi publik, dan banyak kegiatan lainnya. Profesi dan pekerjaan yang cocok sesuai dengan jenis dan karakternya adalah politisi, pendidik, dan pengusaha.
Namun, ekstrovert juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah sulitnya bekerja dan bekerja sendiri.
Introvert
Sekarang, mari kita beralih ke diri batiniah. Menurut sejumlah psikolog, definisi dan pemahaman batin introvert adalah, mereka menyukai kesepian. Selain itu, mereka pandai bekerja secara individu dan mencerminkan diri mereka sendiri. Keterampilan yang tepat untuk para introvert adalah mengarang, berseni, komposer musik, dan lain-lain yang memerlukan refleksi tinggi.
Seperti spektrum kepribadian lainnya, Introvert memiliki banyak kelemahan. Artinya, mereka memiliki masalah dengan keramaian, dan kurang nyaman dengan kerja kelompok serta kegiatan sosial.
Ambivert
Seperti apa spektrum kepribadian ambivert? Berbeda dengan ekstrovert dan introvert dengan kutubnya masing-masing, ambivert berada di tengah. Di satu sisi, mereka merasa nyaman dengan keramaian, namun di sisi lain menghabiskan banyak waktu sendirian.
Sederhananya, dapat disimpulkan bahwa ambivert dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam segala situasi. Selain mampu beradaptasi dengan aktivitas sosial yang sarat dengan dinamika kelompok, mereka juga dapat mengalami tekanan stigma sosial. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang di bumi ini memiliki spektrum kepribadian ambivert.
Gazzaniga, dalam Heatherton & Halpern (2010) menyatakan bahwa kepribadian setiap orang adalah kompleks dan unik. Untuk memahami kepribadian seseorang, penting untuk memantau proses kognitif, ciri kepribadian, dan latar belakang lingkungan dan budaya. Selain itu, interaksi sosial dengan orang lain dapat menciptakan karakteristik yang unik.
Berdasarkan pernyataan Gazzaniga, Heatherton & Halpern (2010), kepribadian manusia cenderung stabil dan konsisten. Meskipun pekerjaan, hubungan, dan kondisi kehidupan telah berubah, sifat manusia tetap sama sepanjang hidup. sekarang juga, Anda tahu, kita dapat dengan mudah memahami siapa diri kita dengan memahami kepribadian orang lain.
Begitulah definisi kepribadian dari sudut pandang psikologis. Seperti yang Anda lihat, kepribadian adalah hal yang sangat kompleks dan menarik untuk dipelajari. Setiap psikolog memiliki pendapatnya masing-masing tentang makna dan pengertian kepribadian dalam konteks psikologi.