Suara dentuman di Gunungkidul, Yogyakarta, baru saja terdengar oleh warga sekitar pada hari Kamis (22/12/22) siang waktu setempat. Menanggapi hal tersebut, otoritas terkait angkat bicara mengenai aktivitas gunung berapi, gempa, atau pun cuaca buruk termasuk petir saat dentuman terdengar di kawasan sekitar.
Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), suara dentuman di Gunungkidul yang terdengar dan dilaporkan oleh warga di sebagian wilayah tersebut tak terekam dalam jaringan pemantauan aktivitas Gunung Merapi. Lebih lanjut, kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menyatakan bahwa pemantauan dari pihaknya sudah selesai dan tidak terjadi aktivitas di Gunung Merapi, lantas ia meneruskan laporan tersebut ke BMKG.
Sementara itu pihak Kepala Stasion Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Yogyakarta, Setyoajie Prayoedhie, merespons terkait dentuman di Gunungkidul yang terdengar oleh warga. Ia menyebut tak ada aktivitas kegempaan atau cuaca buruk di daerah DIY dan sekitarnya, pada periode waktu kemunculan suara dentuman yang didengar warga.
Ia juga menyebut, tidak adanya fenomena alam yang dipicu oleh dinamika atmosfer seperti petir. Namun, identifikasi suara dentuman di Gunungkidul tersebut bisa diakukan melalui kajian lebih lanjut jika ada dokumentasi suara dan waktu pastinya. Maka dari itu, pihak BMKG pun sudah mengkonfirmasi bahwa tidak adanya aktivitas yang terjadi terkait dengan suara dentuman yang dimaksud.
Selanjutnya, Kepala Penerangan dan Perpustakaan atau Kapentak Pangkalan TNI AU (Lanud), Adisutjipto Yogyakarta Mayor Sus Suprih Andriyanto, menyatakan bahwa saat dentuman di Gunungkidul terjadi, tidak ada pesawat dari fasilitasnya yang melakukan latih terbang atau melintas di wilayah sekitar. Ie juga menegaskan bahwa siswa Sekolah Penerbangan (Sekbang) saat ini tengah memasuki masah cuti dan libur Tahun Baru.
Menurutnya, suara dentuman di Gunungkidul yang terdengar oleh warga lebih mirip dengan suara gemuruh pesawat tempur yang tak dimiliki Lanud Adjisutjipto. Ia juga menyatakan ada kemungkinan bahwa suara tersebut berasal dari suara gemuruh pesawat tempur namun milik satuan lain di luar Lanud Adjisutjipto.