Salah satu keutamaan di bulan Dzulhijjah adalah dengan melaksanakan puasa Dzulhijjah itu sendiri. Anjuran tersebut telah ditetapkan sebagai salah satu syarat memperbanyak ibadah menjelang hari raya Idul Adha.
Beberapa amalan sunnah tersebut adalah puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, puasa Arafah, dan puasa Ayyamul Bidh. Jadwal puasa-puasa sunnah tersebut sudah pasti merujuk ke kalender hijriyah, sehingga para umat muslim di berbagai dunia diharapkan untuk memperhatikan dan menesuaikannya.
Pada sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1443 H Rabu (29/6/2022) kemarin, Kemenag menentukan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1443 jatuh pada hari Jumat, 1 Juali 2022, sementara itu Hari Raya Idul Adha jatuh pada Ahad/Minggu, 10 Juli 2022.
Sebelum mengetahui tata cara Puasa Dzulhijjah, berikut adalah informasi jadwal dan pelaksanaan puasa sunnah di hari-hari pertama bulan Dzulhijjah sesuai dengan yang diperintahkan Rosul.
Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah dilaksanakan sebelum Hari Raya Idul Adha, yang dimulai dari tanggal 1-9 Dzulhijjah, termasuk pada hari tarwiyah dan hari arafah. Puasa ini jatuh pada tanggal 1 Juli – 7 Juli 2022.
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah dan tepatnya adalah tanggal 8 Juli 2022.
Puasa Arafah
Sedangkan puasa Arafah merupakan puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, atau 9 Juli 2022.
Hari Tasyrik
Sementara ada pula hari Tasyrik, yaitu hari di mana para jamaah yang tengah menunaikan ibadah Haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah. Sementara para umat Muslim yang di rumah, hari Tasyrik dikenal sebagai hari untuk menikmati makanan dan minuman setelah berkurban, sehingga diharmkan untuk berpuasa.
Niat Puasa Dzulhijjah
Sebenarnya, beberapa mazhab mengatakan bahwa niat puasa tidak perlu diucapkan secara lisan, atau cukup dalam hati saja. Namun jika terbesit keinginan untuk mengucapkan niat, tidak lah apa-apa, dan tidak sama sekali mengubah pahala ibadahnya.
Istilah niat lisan tersebut dikenal dengan tabyitunniyah, atau membaitkan niat. Maksudnya adalah, seseorang mengucapkan niat sehari sebelum berpuasa, atau beberapa waktu sebelum puasa. Berikut adalah bacaan niat Puasa Dzulhijjah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَىنَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.
Tata cara puasa Dzulhijjah sendiri tidak berbeda jauh dengan tata cara puasa sunnah maupun wajib lainnya. Berikut adalah caranya:
- Membaca Niat Puasa Meski boleh membaca niat ketika pagi hari karena lupa, sebaiknya niat Puasa Dzulhijjah ini dilakukan di malam hari berbarengan dengan makan sahur atau sebelum terbit fajar.
- Makan Sahur Salah satu sunnah puasa yakni makan sahur. Sebab, dalam sahur ada keberkahan dan mendapat pahala. Namun tidak masalah jika tidak sahur karena lupa ketiduran.
- Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa
- Memperbanyak amal ibadah