Setelah dikenal sebagai aktor, Mel Gibson berkembang menjadi sutradara. Braveheart, the Apocalypse, dan A Man Without a Face adalah sebagian dari karyanya. Sedangkan Hacksaw Ridge baru-baru ini sukses mencetak nama dirinya sendiri sebagai sutradara melambung.
Mel telah membuat banyak film tentang latar belakang masa lalu. Salah satu cirinya adalah film garapannya selalu memiliki karakter yang sangat kuat sebagai pusat cerita film. Hacksaw Ridge menggambarkan Perang Dunia II. Uniknya, film itu tidak seperti film perang lainnya. Jadi apa sebenarnya Hacksaw Ridge itu? Mari kita bahas lebih banyak.
Sinopsis
- Tahun Rilis: 2016
- Genre: Biografi, Drama, Perang
- Produksi: Summit Entertainment
- Sutradara: Mel Gibson
- Pemain: Andrew Garfield, Sam Wortington, Luke Brecy, Theresa Palmer
Desmond Doss hendak membunuh saudaranya ketika dia masih kecil. Peristiwa itu terngiang di benaknya. Akhirnya, ia masuk Protestan dan menemukan ketenangan setelah menganut ajaran Protestan.
Setelah invasi Jepang ke Pearl Harbor pada tahun 1941, Desmond bergabung dengan militer untuk bertugas di bagian medis. Sang ayah yang juga veteran perang itu tidak setuju dengan keputusan Desmond, tetapi dia bertekad untuk tetap meneruskan niatnya. Sebelum pergi ke pelatihan, Desmond melamar pacarnya, Dorothy.
Desmond memasuki pelatihan militer atas perintah Sersan Howell. Hal itu membuat tubuh kurusnya diragukan bisa terjun di medan perang. Tempat itu begitu terguncang baginya, sebab di saat waktu latihannya dia gemetar. Ia pun keberatan untuk Latihan hari sabtu, karena dalam keyakinannya, ia harus beribadah.
Selama pelatihan, Desmond Dorothy kembali ke rumah untuk menikah. Sekembalinya ke pelatihan, ia dijatuhi hukuman penjara karena menolak membawa senjata. Di pengadilan, Desmond membaca bahwa tindakan ayahnya dalam membela keyakinannya adalah konstitusional.
Hakim memutuskan bahwa Desmond tidak bersalah dan tetap menjadi anggota militer. Waktu untuk Desmond diterjunkan ke medan perang pun tiba. Dia bersama satuannya ditugaskan untuk membantu sebuah unit militer yang sedang berperang melawan tentara Jepang di sebuah bukit tinggi yang curam.
Di film inilah kita akan melihat bagaimana seorang prajurit yang tidak mau membunuh, melainkan bertahan di medan perang.
Adaptasi dari Kisah Nyata
Tidak jarang seorang prajurit di medan perang menolak untuk membawa senjata, meskipun ia berada di fasilitas medis. Bahkan dalam keadaan seperti itu pun, dia tidak mau. Bisa dibayangkan betapa gelapnya hidup di zona perang, apalagi jika ditempatkan di zona kematian.
Dalam film Hacksaw Ridge, citra Desmond adalah nyata. Dia bertugas di Amerika Serikat selama Perang Dunia II. Dia harus merawat teman-temannya yang terluka dan bahkan menurunkan mayat teman-temannya yang sudah meninggal. Kemudian dia harus kembali bekerja. Dia dianugerahi medali untuk usahanya.
Menurut anaknya, Desmond Dos Jer. Kisah ayahnya selalu menarik bagi banyak pembuat film. Sang ayah selalu menolak karena takut hasilnya akan berlebihan. Ketika dia selesai menonton Hacksaw Ridge karya Mel Gibson, dia mengatakan bahwa film itu akurat dan dia mampu menyampaikan prinsip-prinsip yang selalu ingin disampaikan ayahnya.
Salah satu keunggulan dari Hackshaw Ridge adalah alur ceritanya. Kita akan melihat bagaimana Desmond mempertahankan keputusannya untuk tidak membawa senjata karena keyakinannya. Di tengah pertempuran, ada petunjuk tentang apa yang terjadi, sehingga kita bisa lebih memahami apa yang diyakini Desmond, sebagai penonton.
Hacksaw Ridge menunjukkan sisi gelap perang. Sebelum perang, anggota angkatan bersenjata harus menjalani pelatihan fisik dan psikologis. Mereka harus menjauh dari orang yang mereka cintai di masa perang dan mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan hidup mereka.
Suasana perang yang menegangkan digambarkan dengan cermat dalam Hacksaw Ridge. Cara menyerang, bersembunyi, bergiliran, makan dan minum. Pilihan terakhir adalah ditembak satu per satu dan Desmond harus melakukan yang terbaik untuk merawat rekan-rekannya yang terluka.
Hacksaw Ridge mengajarkan kita untuk berani mempertahankan apa yang kita yakini dan tidak dipaksa untuk fokus pada tujuan kita. Bersiaplah untuk kaget dan terharu saat menonton film ini.