Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Kabupaten Cianjur menyatakan bahwa wilayah di sekitar jalur sesar Cimandiri harus menjadi area non-hunian untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam lainnya di waktu mendatang. Hal itu dituturkan oleh Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto. Iwan mengatakan, rekomendasi tersebut dikeluarkan untuk mengantisipasi Kerusakan rumah dan menghindari adanya kemungkinan korban jiwa di kemudian hari ketika terjadi bencana alam.
Rekomendasi terkait jalur sesar Cimandiri yang menjadi area non-hunian tersebut disampaikan kepada Pemda setempat, yang juga sekaligus menetapkan bahwa daerah tersebut agar dijadikan zona merah. Dengan hal ini, Kementerian PUPR akan terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, dan Badan Geologi serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNBP.
Menurut pemantauan peta BMKG, terdapat hasil foto udara zona bahaya patahan aktif atau sesar Cimandiri, yang memiliki panjang sekitar 9 kilometer. Patahan tersebut membentang di antara sembilan desa, dari mulai Desa Ciherang, hingga Desa Nagrak. Maka dari itu, direkomendasikan agar wilayah sekitar 300-500 meter dari sesar Cimandiri agar sebisa mungkin diterapkannya clear area.
Kementerian PUPR juga meminta agar Pemkab Cianjur bersikap tegas dalam mengkoordinasi warga supaya tidak kembali ke tempat tinggalnya yang berada di daerah sesar Cimandiri. Sebab, Kementerian PUPR sendiri telah menyiapkan rumah tahan gempa dengan teknologi rumah instan sederhana sehat untuk relokasi warga di lahan yang sudah disiapkan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.
Adapun rumah anti gempa yang disiapkan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan yaitu dengan spesifikasi tipe 36 dan memiliki lahan 75 meter persegi. Rumah tahan gempa tersebut akan dibangun sebanyak 200 unit dan terbagi mejadi dua tahap, yaitu tahap pertama yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022, dan tahap kedua pada Januari 2023.
Sebagai informasi, pasca-gempa yang terjadi di Cianjur pada tanggal 21 November 2022 kemarin, ada beberapa sesar aktif yang kini telah berada dalam pemantauan, salah satunya sesar Cimandiri. Selain itu, ada pula sesar Lembang dan sesar Baribis yang menyimpan potensi lindu besar di Jawa Barat.