Sudah hampir satu tahun sejak invasi pertama antara perang Rusia Ukraina terjadi. Baru-baru ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan peringatan ke negara-negara Barat bahwa ia akan mengancam mereka yang membahayakan Rusia. Selain itu, Rusia juga secara khusus mengancam akan menyerang Jerman karena menyetujui tank tempur untuk Ukraina yang akan dipakai perang melawan Rusia.
Ancaman tersebut datang setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, memperingatkan bahwa Kremlin sedang mengkonsolidasikan pasukannya untuk melangsungkan serangan baru. Pada saat itu, Zelensky berbicara di Kyiv tepat di samping Ketua Uni Eropa (UE), Ursula von der Leyen, ketika blok itu mengatakan ingin menyelesaikan sanksi baru ke Rusia, tepat 24 Februari nanti, atau setahun setelah serangan Kremlin ke Ukraina.
Putin pun menyatakan bahwa Rusia kini kembali diancam oleh tank Leopard. Hal itu ia katakan di kota Volgograd saat memperingati kemenangan Tentara Merah melawat pasukan Nazi, 80 tahun yang lalu. Ia pun lantas menambahkan bahwa Rusia telah memiliki suatu alasan untuk menanggapi. Lalu, bahwasannya, ia mengatakan bahwa perang modern dengan Rusia akan sangat berbeda.
Dengan begitu, Rusia pun diprediksi akan meningkatkan eskalasi serangannya di perang Rusia Ukraina. Hal itu dikatakan pula oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov, yang yakin bahwa akan ada serangan militer dengan skala yang sangat besar dari Rusia, pada 24 Februari nanti. Hal itu sekaligus menandai satu tahun serangan Moskow ke Ukraina juga.
Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, yang mengisyaratkan bahwa negaranya memiliki rencana untuk membayangi kegiatan yang akan diadakan kelompok pro-Ukraina di seluruh dunia, dalam rangka menandai ulang tahun pertama perang Rusia Ukraina. Meski begitu, ia pun menegaskan bahwa rencana tersebut akan dilakukan oleh diplomat, bukan militer.
Di balik itu, akhir-akhir ini Rusia memang tengah sering meluncurkan serangan rudal skala besar ke wilayah Ukraina. Serangan tersebut difokuskan pada instalasi energi. Namun, serangan tersebut merupakan sebuah pelanggaran besar, lantaran instalasi energi yang dimiliki Ukraina merupakan infrastruktur sipil.
Sebagai informasi, perang Rusia Ukraina dimulai pada saat pasukan Moskow menyerang Ukraina di tanggal 24 Februari 2022 lalu. Serangan tersebut dikarenakan lantaran Kyiv memiliki niatan untuk bergabung dengan NATO.