Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran terlihat tengah memeluk Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, pada video yang berdurasi 24 detik di ruang kerja Ferdy Sambo, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (13/7/22).
Atas video yang beredar dan menyita perhatian masyarakat tersebut Kapolda Fadil Imran angkat bicara, dan menyatakan bahwa pertemuannya dengan Kadiv Propam Ferdy Sambo semata-mata untuk memberi dukungan terhadap juniornya yang ia anggap sudah seperti saudara.
Fadil mengatakan, cobaan terkait adanya kasus dugaan pelecehan yang menimpa istri Ferdy Sambo tidak mudah.
Pertemuan antara Fadil dan Ferdy Sambo tersebut terekam ke dalam sebuah video yang viral dan membuat sorotan publik. Dalam video, Fadil terlihat memeluk dan mencium Ferdy Sambo, berusaha menguatkannya.
Seperti diketahui, kasus polisi tembak polisi yang terjadi di kediaman Ferdy Sambo menggegerkan publik akhir-akhir ini. Dalam peristiwa itu, Brigadir J dan Bharada E yang ditugaskan untuk menjadi pengawal di kediaman Ferdy Sambo terlibat baku tembak, sehingga menewaskan Brigadir J.
Lantas yang menjadi sorotan publik adalah banyaknya kejanggalan yang terdapat pada kasus tersebut. Seperti yang dinyatakan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), yang menyatakan ada tujuh kejanggalan dalam kasus tewasnya Brigadir J ini.
Salah satunya adalah kronologi yang disampaikan pihak kepolisian yang tidak konsisten, alias berubah-ubah.
Tak hanya itu, beberapa penjelasan yang diungkapkan keluarga korban dan pihak polisi tidak sinkron, termasuk terkait luka sayatan yang terdapat di tubuh Brigadir J.
Adapula CCTV di sekitar lokasi yang dalam keadaan mati saat peristiwa terjadi, lalu bahkan ketua RT setempat pun tidak mengetahui peristiwa dan proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Yang menjadi sorotan utama KontraS adalah perbedaan keterangan Polri dan pihak keluarga korban terkait luka yang terdapat di tubuh Brigadir J. Jika pihak kepolisian mengatakan terdapat tujuh luka dari lima tembakan, namun fakta yang dilihat oleh keluarga korban menyatakan bahwa ada empat luka tembak, dan terdapat luka sayatan senjata tajam di bagian mata, hidung, mulut, dan kaki.
Hal tersebut lantas membuat masyarakat semakin menyoroti pertemuan Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran, dan Ferdy Sambo dalam video yang beredar itu.