Kabar duka kembali menyelimuti Tanah Air. Komedian legendaris Eddy Gombloh meninggal dunia di Rumah Sakit Sarjito, Yogyakarta, pada hari Kamis (4/8/22) kemarin. Artis yang melegenda sejak dahulu kala ini meninggal dunia di usia 80 tahun. Diketahui, jenazah dikebumikan di Jakarta, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Cengkareng.
Informasi mengenai meninggalnya pelawak senior ini berawal dari pengumuman dari Ketua Humas Persatuan Artis Film Indonesia (PAFRI), Evry Joe, yang menyampaikannya langsung kepada wartawan. Jenazah disemayamkan di rumah duka, di Yogyakarta, sebelum akhirnya dibawa ke Jakarta untuk dimakamkan.
Kabar meninggalnya Eddy Gombloh tidak hanya membawa duka bagi kerabat sesame pelawak dan artis, tapi juga bagi para penggemar dan penikmat karya Eddy Gombloh itu sendiri. Martina Lubalu, sang istri, menuturkan bahwa almarhum memang memiliki Riwayat penyakit jantung. Hal itu lah yang membuat belakangan ini Eddy Gombloh sering bolak-balik ke Rumah Sakit.
Hingga pada akhirmya Eddy Gombloh mendapatkan perawatan intensif, baru pada saat itulah penyakit yang berawal dari jantung menyebar ke organ tubuh lainnya, sehingga membuat produktivitasnya menurun kian hari.
Keadaan Eddy Gombloh kemudian semakin diperparah pasca-dirinya terkena virus Covid-19, yang membuat dirinya tidak bisa berjalan lagi. Akumulasi penyakit-penyakit itulah yang membuat sang pelawak senior akhirnya harus mendekam di Rumah Sakit untuk perawatan intens.
Selain itu, para penggemar mengucapkan bela sungkawanya melalui berbagai platform sosial media seperti twitter. Banyak yang mengingat momen masa kecilnya bersama Eddy Gombloh dalam film-film serial Warkop DKI, hingga Benyamin S.
Eddy Gombloh memang terkenal dengan perannya di beberapa film di tahun 70’an. Beberapa di antaranya adalah:
- Benyamin Tukang Ngibul
- Inem Pelayan Seksi
- Manusia 6.000.000 Dollar
- Mana Tahan
- Dll.
Namun, karir cemerlang pria berkelahiran 17 Agustus 1941 tersebut saat dirinya berkiprah bersama Benyamin Sueb pada puluhan film layar lebar di era 1970 hingga 1990 awal.
Maka dari itu, Evry Joe, selaku ketua PAFRI menyatakan bahwa dirinya berharap agar Eddy Gombloh diberi penghargaan oleh pemerintah maupun swasta.