Kabar menyedihkan datang dari dunia musik internasional. Salah satu band yang juga proyek solo ternama asal Amerika Serikat, Panic at the Disco, memutuskan untuk bubar setelah 20 tahun berjaya. Kabar tersebut disebarkan langsung oleh sang frontman, yang sekaligus seorang vokalis, Brendon Urie. Dalam postingannya ia menuturkan bahwa Panic at the Disco akan resmi bubar setelah tur Eropa Viva Las Vengeance Tour yang tengah mereka jalani.
Dalam akun media sosialnya, Brendon Urie menyebutkan bahwa dirinya akan mengakhiri salah satu bagian dari hidupnya, yaitu Panic at the Disco. Ia juga menyatakan bahwa ia akan fokus pada keluarga. Sebagai informasi, istri dari Bendon, yaitu Sarah Orzechowski tengah hamil anak pertamanya. Maka dari itu, Brendon akan fokus untuk menjadi ayah bagi calon anak bayinya.
“Sarah dan saya akan segera kehadiran seorang bayi! Prospek menjadi ayah dan menyaksikan istri saya menjadi ibu adalah hal yang sangat dinantikan. Aku menantikan petualangan baru selanjutnya,” ujar Brendon pada postingan di media sosialnya, mengenai alasan mengapa Panic at the Disco bubar.
Brendon juga menyampaikan terima kasih yang sangat banyak kepada para penggemarnya yang hingga saat ini sudah memberikan banyak dukungan kepada Panic at the Disco, sejak awal hingga di titik akhir sekarang.
“Terima kasih atas dukungan Anda yang luar biasa selama bertahun-tahun. Saya duduk di sini mencoba menemukan cara sempurna untuk mengatakan ini dan saya benar-benar tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata betapa berartinya hal itu bagi kami” lanjutnya dalam postingan.
Konser Panic at the Disco akan selesai dalam rangkaian tur terakhirnya, Viva Las Vengeance Tour, pada 10 Maret mendatang di Manchester, Inggris. Maka dari itu, ia berharap bagi para fansnya agar menonton pertunjukan terakhirnya sebagai Panic at the Disco di konser terakhirnya kelak.
Sebagaimana diketahui, Panic at the Disco beberapa kali sempat mengalami pergantian dan perputaran anggota. Dulu, Panic at the Disco beranggotakan 5 orang, hingga akhirnya satu per satu dari mereka silih berganti, keluar, hingga memutuskan untuk tidak lanjut di proyek band tersebut. Barulah pada tahun 2017 lalu, Brendon Urie menjadi satu-satunya anggota yang tersisa, sehingga membuat band ini disebut juga sebagai band proyekan solo dari Brendon Urie.