Niat Puasa Qodho – Puasa qodho merupakan puasa yang dilakukan untuk menunaikan kewajiban puasa yang belum terpenuhi di bulan Ramadan atau di bulan-bulan lainnya. Puasa qodho ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab seorang Muslim. Puasa qodho sendiri biasa dilakukan oleh seorang perempuan yang sedang haid, atau seseorang yang jatuh sakit saat melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadan.
Dalam menjalankan puasa qodho, niat sangatlah penting. Niat adalah keinginan dalam hati yang mengarahkan amal seseorang kepada tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, niat puasa qodho haruslah jelas dan tulus. Seorang Muslim yang ingin menjalankan puasa qodho harus memiliki niat yang kuat untuk menunaikan kewajiban yang belum terpenuhi tersebut.
Sebetulnya, niat puasa qodho tidaklah harus selalu diucapkan secara lisan. Dengan membacanya dalam hati, Anda sudah berniat dan puasa Anda akan menjadi sah. Namun, niat puasa tersebut harus diucapkan sebelum terbit fajar jika Anda ingin puasa Anda diterima. Seorang Muslim harus benar-benar memahami dan menghayati makna dari puasa qodho ini, sehingga niatnya menjadi tulus dan ikhlas.
Puasa qodho tidak hanya dilakukan sebagai bentuk kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT. Layaknya puasa wajib lainnya, saat tengah berpuasa qodho seorang Muslim harus memperbaiki dirinya dan menghindari segala bentuk perbuatan yang dapat merusak puasanya. Sebagai contoh, seorang Muslim harus menjaga lidahnya dari berkata-kata yang tidak baik, menjaga pandangannya dari hal-hal yang tidak senonoh, dan menjaga hatinya dari perasaan iri dan dengki.
Dengan menjalankan puasa qodho disertai niat yang tulus dan ikhlas, seorang Muslim dapat meraih berbagai keutamaan. Selain menunaikan kewajiban yang belum terpenuhi, puasa qodho juga dapat membantu meningkatkan ketaqwaan dan kesabaran seorang Muslim. Selain itu, puasa qodho juga dapat membantu membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lalu.
Dalam Islam, setiap amalan yang dilakukan haruslah diawali dengan niat yang tulus dan ikhlas. Begitu juga dengan puasa qodho, niat yang tulus dan ikhlas sangatlah penting dalam menjalankannya. Seorang Muslim yang melakukan puasa qodho dengan niat yang tulus dan ikhlas akan meraih banyak keutamaan dan berkah dari Allah SWT.
Di pembahasan kali ini, kami akan memberikan lafal bacaan niat puasa qodho, khusus bagi Anda yang ingin menunaikan hutang puasa Anda, menjelang bulan Ramadan. Namun sebelum itu, yuk simak dulu beberapa pembahasan mengenai puasa qodho di bawah ini!
Puasa Qodho Sebagai Bayar Hutang
Kita pasti pernah melihat ketika seorang perempuan tidak melakukan puasa Ramadan di saat bulan Ramadan. Hal itu tentu dikarenakan perempuan tersebut tengah dalam keadaan haid, dan tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa. Maka dari itu sebagai penggantinya, orang-orang yang berhalangan untuk puasa di bulan Ramadan tersebut wajib membayar hutangnya dengan puasa qodho.
Maka dengan kata lain, orang yang diwajibkan melaksanakan puasa Qadha adalah orang yang meninggalkan atau membatalkan puasa di bulan Ramadannya karena udzur tertentu. Udzur dalam hal ini tidak hanya haid, namun ada juga karena sakit yang memerlukan pasien tersebut baik laki-laki atau perempuan, untuk makan di waktu-waktu tertentu, guna kesembuhannya.
Untuk membayar hutang dengan melaksanakan puasa qodho, bisa dilakukan dengan cara berturut-turut, namun bisa pula terpisah atau selang-seling. Meski begitu, ketentuan puasa qodho sebagai puasa wajib ada di Surat Al Baqarah ayat 185, yang berbunyi;
“Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.”
Adapun hadist yang membahas mengenai puasa qodho, antara lain adalah;
“Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan.” (HR. Daruquthni dari Ibnu’ Umar).
Aturan Puasa Qadha
Adapun beberapa aturan puasa qadha, sebagaimana yang dilansir dari Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, yaitu sebagai berikut;
Jika ada yang luput berpuasa selama sebulan penuh, maka ia harus mengqadha sebulan.
Boleh ketika puasa di musim panas lalu diqadha pada musim dingin, atau sebaliknya.
- Qadha puasa Ramadan boleh ditunda
- Jumhur ulama menyatakan bahwa menunaikan qadha puasa dibatasi sampai Ramadan berikutnya (kecuali jika ada uzur). Aisyah mencontohkan bahwa terakhir ia mengqadha puasa adalah di bulan Sya’ban
- Dari Abu Salamah radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan “Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syakban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Apabila ada yang melakukan qadha puasa Ramadan melampaui Ramadan berikutnya tanpa ada uzur, ia berdosa
- Ketika menunda qadha puasa Ramadan melampaui Ramadan berikutnya, maka Anda harus melakukan (1) mengqadha dan (2) menunaikan fidyah (memberi makan kepada orang miskin untuk setiap hari puasa). Hal ini berdasarkan pendapat dari Ibnu ‘Abbas, Ibnu ‘Umar, dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhum. Fidyah ini dilakukan karena sebab menunda. Adapun fidyah untuk wanita hamil dan menyusui (di samping menunaikan qadha) disebabkan karena kemuliaan waktu puasa (di bulan Ramadhan). Sedangkan fidyah untuk yang sudah berusia lanjut karena memang tidak bisa berpuasa lagi
- Yang menunda qadha puasa sampai melampaui Ramadan berikutnya bisa membayarkan fidyah terlebih dahulu kemudian mengqadha puasa
Cara Melaksanakan Puasa Qodho
Tata cara puasa qodho sebetulnya sama dengan puasa wajib lainnya, yaitu menahan lapar dan haus, serta hawa nafsu, dari terbitnya matahari, hingga terbenamnya matahari. Maka dari itu, untuk melakukan puasa qodho, dianjurkan juga untuk santap sahur sebelum adzan subuh berkumandang. Hal ini ditujukan agar Anda memiliki kekuatan untuk melaksanakan puasa satu hari penuh.
Selain itu, puasa qodho juga harus disesuaikan dengan jumlah puasa yang bolong di bulan Ramadan. Maka dari itu, ada baiknya Anda mencatat setiap puasa yang bolong di bulan Ramadan, hingga kemudian ketika Anda ingin membayar hutang qadha tersebut, Anda masih ingat dengan jumlah pasti puasa tersebut.
Puasa qadha juga bisa dilaksanakan dengan berurutan maupun selang-seling. Itu merupakan sebuah ketentuan yang bisa Anda pilih, mengikuti alur kenyamanan Anda dalam beribadah puasa.
Niat Puasa Qadha
Nah setelah mengetahui beberapa pembahasan mengenai puasa qadha di atas, kini kami akan memberikan lafal niat puasa qadha, agar Anda dapat dengan sempurna melaksanakan puasa qadha tersebut. Maka dari itu, yuk simak niatnya di bawah ini!
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin ‘an qadha’i fardhi syahri ramadhana lillahi ta’ala.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.
Ketika melakukan niat puasa qodho, sebaiknya kita memahami makna dari niat yang dibaca. Hal ini dapat membantu kita untuk lebih fokus dalam menjalankan puasa dan memperkuat ikhtiar kita dalam menggapai ridha Allah SWT.
Penutupan dan Kesimpulan
Itulah dia lafal niat puasa qodho yang bisa Anda baca. Dengan melakukan niat puasa qodho yang tulus dan ikhlas, kita berharap puasa kita dapat diterima Allah SWT. Selain itu, dengan berpuasa qodho, kita juga dapat membuktikan bahwa kita bertanggung jawab atas kewajiban kita sebagai umat muslim dan berusaha untuk menggantinya dengan sungguh-sungguh.