Mantan presiden terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev meninggal pada usia 91 tahun pada hari Selasa (30/8/22) kemarin malam. Diketahui Mikhail Gorbachev memang tengah menjalani perawatan yang sangat lama akibat penyakit yang dideritanya. Beberapa tahun sebelum meninggal, Mikhail Gorbachev menderita penyakit ginjal dan diabetes serta beberapa kali menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Pernyataan rumah sakit setempat menyatakan Gorbachev meninggal saat mengalami sakit parah berkepanjangan. Bahkan dikutip dari Then24, Gorbachev tengah menjalani cuci darah beberapa tahun sebelum meninggal ketika mulai menderita penyakit ginjal. Gorbachev sendiri akan dimakamkan di pemakaman Novodevichy, Moskow, di sebelah istrinya yang meninggal pada tahun 1999 lalu.
Akibat berita duka tersebut, presiden Rusia, Vladimir Putin, mengirimkan telegram dengan pesan belasungkawa kepada pihak keluarga, kerabat, serta teman-teman Mikhail Gorbachev. Dikatakan oleh Dmitry Peskov, yaitu juru bicara Kremlin, Putin menyampaikan belasungkawa yang terdalam atas meninggalnya Mikhail Gorbachev.
Mikhail Gorbachev diketahui menjabat sebagai presiden Uni Soviet dari tahun 1985 hingga 1991 silam. Sosok Mikhail Gorbachev dikenal sebagai sosok yang mampu mengakhiri perang dingin tanpa pertumpahan darah. Meski begitu, dirinya gagal mencegah runtuhnya Uni Soviet. Di bawah kepemimpinannya, Uni Soviet mencapai kesepakatan pengurangan senjata dengan Amerika Serikat dan kemitraan dengan kekuatan Barat.
Sepak Terjang Mikhail Gorbachev di Dunia Politik
Ketika menjadi Sekretaris Jenderal dari Partai Komunis Soviet pada tahun 1985, dia mulai merevilitas sistim dengan memperkenalkan kebebasan politik dan ekonomi secara terbatas. Tetapi reformasinya tersebut berjalan di luar kendali. Kebijakannya yang mengedepankan kebebasan berbicara mendorong kemunculan kritik terhadap partai itu dan Uni Soviet.
Kebijakan tersebutlah yang mendorong kelompok separatis lain untuk mulai mendesak kemerdekaan di republik-republik Baltik, seperti Latvia, Lithuania, dan Estonia. Protes-protes tersebut kemudian mendorong keinginan ke 15 republik lainnya yang tergabung di Uni Soviet untuk menjalankan pemerintahan sendiri.
Uni Soviet lalu terpecah selama 2 tahun berikutnya setelah mengalami kekacauan. Sejak saat itu, Gorbachev gagal dalam mencegah keruntuhan Uni Soviet. Meski begitu, banyak orang Rusia yang mengenangnya dan mengucapkan bela sungkawa kepadanya.