Komisi I DPR, menyatakan persetujuan Kapala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, untuk menjadi calon Panglima TNI. Hal itu dinyatakan Komisi I DPR RI setelah menggelar Fit and Proper Test dari Yudo Margono sendiri sebagai calon Panglima TNI, pada hari Jumat (2/12/22). Komisi I DPR menyatakan, setelah mendengarkan dan mempertimbangkan pandangan fraksi Komisi I, maka Komisi I DPR memutuskan untuk menyetujui pemberhentian dengan hormat Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Laksamana Yudo Margono sendiri merupakan calon tunggal Panglima TNI yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo ke DPR. Sementara itu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, menyatakan dukungan penuhnya atas KSALLaksamana Yudo Margono untuk menjadi Panglima TNI. Dudung juga ikut mengantarkan Yudo untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI di Komisi Pertahanan DPR hari Jumat lalu.
Dudung menyatakan, Laksamana Yudo Margono sudah mengikuti uji kepatutan dan mkelayakan dengan baik. Saat dilantik menjadi Panglima TNI pun, Dudung mengatakan akan mendukung Yudo sebagai KSAD demi membangun TNI yang makin solid. Selain Dudung, ada pun pejabat utama di lingkungan TNI seperti Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo, juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang turut mendukung Yudo.
Uji kelayakan terhadap Laksamana Yudo Margono berlangsung selama kurang lebih 3 jam, termasuk pemaparan visi misi. Setelah itu, tiap fraksi dari DPR mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan menggali visi misi Yudo ke depannya. Menurut Ketua Komisi Pertahanan, yaitu Meutya Hafid, keputusan yang dilakukan DPR diambil secara mufakat. Hal itu dibuktikan dengan tidak adana perbedaan pandangan dari 9 fraksi perihal keputusan ini.
Dalam memaparkan visi misinya, Laksamana Yudo Margono menyatakan bahwa dirinya berjanji tidak akan ada lagi oknum prajurit arogan jika dirinya terpilih sebagai Panglima TNI. Ia pun akan mengarahkan segala upaya agar tidak ada lagi oknum-oknum TNI tersebut yang melakukan hal tidak terpuji dan bersikap merugikan dan menyakiti hati masyarakat.
Menurut Laksamana Yudo Margono dalam visi misinya, wajib TNI yaitu harus menjadi pedoman bagi seluruh prajurit untuk bersikap ramah tamah dan sopan santun terhadap rakyat.