Hujan deras mengguyur wilayah Korea Selatan, termasuk wilayah ibu kota Seoul, pada hari Senin (8/8/22), merujuk kepada Badan Cuaca di Seoul. Akibat cuaca ekstrem tersebut, sejumlah wilayah dilanda banjir seperti rumah, gedung, dan beberapa properti lainnya, hingga setinggi 170 milimeter.
Sementara itu Administrasi Meteorologi Korea (KMA) mengeluarkan peringatan hujan lebat di pagi hari ini di seluruh ibu kota dan kota Pelabuhan barat Incheon serta Provinsi Gyeonggi bagian utara yang mengelilingi Seoul, dan Provinsi Gangwon Utara.
Curah hujan diprediksi melebihi 60 milimeter sebelum peringatan tersebut dikeluarkan dalam rentang tiga jam, atau 110 milimeter dalam 12 jam, seperti yang diberitakan oleh laman en.yna.co.kr, pada hari Senin (8/8/22) kemarin.
Wilayan Yeanchon, atau 62 kilometer utara Seoul, hujan turun pada pukul tiga sore waktu setempat. Banjir dengan ketinggian 87,8 milimeter di Incheon, seperti yang dikatakan oleh KMA. Hujan deras yang melanda Seoul di sore hari kemudian menyebabkan banjir dan pemadaman listrik di beberapa daerah.
Hal tersebut membuat penduduk di daerah dataran rendah mengungsi untuk alasan keselamatan, karena semakin meningginya volume debit air. Bagian dari jalur kereta bawah tanah pun terpaksa berhenti diakibatkan oleh banjir yang menggenangi wilayah rel.
Hingga pukul 9 malam waktu setempat, beberapa toko di terminal bus ekspres di distrik Gangnam Seoul Selatan juga ikut terendam air. Sontak tersebarlah beberapa video tentang banjirnya wilayah tersebut yang kemudian viral di beberapa sosial media, seperti Twitter.
Meskipun begitu, tidak ada korban yang dilaporkan terjadi di wilayah itu. Namun, banyaknya kerusakan properti yang terjadi.
Badan cuaca di Seoul sebelumnya sudah mengatakan bahwa wilayah tengah negara di Korsel dan Provinsi Gyeonggi Utara diperkirakan akan mengalami hujan deras yang dikombinasikan dengan angin kencang lagi. Tak jarang juga akan diikuti oleh petir dan kilat secara berurutan yang disebabkan karena benturan massa udara dingin dan hangat.
Sementara itu, pihak berwenang di wilayah setempat hingga saat ini banyak menerima laporan tentang kendaraan dan lahan pertanian yang terendam oleh derasnya hujan.