Kopda Muslimin resmi telah menjadi buronan atas kasus penembakan istrinya sendiri pada beberapa waktu silam, tepat di sekitar lingkungan rumah korban, Semarang, Jawa Tengah, pada hari Senin (18/7/22). Kejadian tersebut kemudian viral karena terekam oleh CCTV di sekitaran rumah, serta percobaan penembakan tersebut gagal.
Kopda Muslimin sendiri merupakan anggota TNI dengan pangkat Kopral Dua (Kopda) di Yon Arhanud 15/DBY, Semarang, Jawa Tengah. Sebagai informasi, pangkat Kopda berada di bawah Kopral Kepala atau Kopka, dan Kopral Satu atau Koptu. Kopral juga merupakan pangkat golongan tamtama dalam satuan ketentaraan.
Pasca kejadian tersebut, Kopda Muslimin ditetapkan menjadi dalang di balik penembakan istrinya yang terjadi di depan rumah mereka, sekitar pukul 12.00 WIB. Diketahui pula bahwa Kopda Muslimin membayar pembunuh bayaran untuk menembak istrinya. Ia bahkan memerintahkan komplotan tersebut untuk membuntuti dan melakukan penembakan secara langsung.
Dua orang eksekutor suruhan Kopda Muslimin kemudian benar adanya untuk membuntuti korban, saat tengah menjemput anaknya. Eksekutor kemudian melakukan tembakan sebanyak dua kali. Tembakan pertama disinyalir tidak mematikan.
Kopda Muslimin membayar sebesar Rp120 Juta kepada empat pelaku penembakan istrinya. Ia melakukan transaksi saat sedang menemani istrinya yang dirawat di rumah sakit usai ditembak. Hal tersebut dituturkan oleh Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, yang mengatakan bahwa ketika korban dibawa ke Rumah Sakit, kemudian suami korban keluar di minimarket 300 meter dari Rumah Sakit tersebut, dan memberikan uang Rp120 Juta sebagai kompensasi.
Selain penembakan, ternyata Kopda Muslimin telah beberapa kali merencanakan pembunuhan istrinya. Cara yang dilakukan disinyalir bermacam-macam. Hal tersebut diterangkan saksi kepada Irjen Luthfi, yang menyatakan bahwa korban sudah beberapa kali dicoba untuk diracun.
Irjen Luthfi kemudian mengungkapkan motif penembakan tersebut, yaitu untuk membunuh istrinya, karena dirinya sudah mempunyai kekasih baru.
Untuk saat ini, Tim gabungan TNI-Polri terus memburu Kopda Muslimin yang diduka menghilang sesaat setelah kasus penembakan istrinya tersebut. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menduga Kopda Muslimin kabur ke luar Jawa Tengah.