Siapa yang tidak tahu Museum Wayang? Sebuah museum yang terletak di Kompleks Kota Tua tersebut tentunya tidak asing bagi mereka yang sering mengunjunginya baik karena study tour, ataupun hanya rekreasi belaka.
Perlu diketahui, Muse mini pertama diresmikan pada tanggal 13 Agusts 1975, oleh Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu. Saat ini, Museum Wayang merupakan Museum yang berada di bawah Unit Pengelola Museum Seni, Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Terdapat banyak koleksi lengkap yang ada di Museum Wayang, seperti Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Beber, Wayang Klitik, Wayang Revolusi, Wayang Suket, Lukisan Seni, Topeng, Boneka, Patung Kayu, hingga Gamelan.
Lantas bagaimana sih kiprah dan sejarah Museum Wayang itu sendiri?
Ensiklopedia Jakarta yang juga diakui oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa lahan yang sekarang menajdi lokasai Museum Wayang adalah sebuah gereja pada waktu 1640, yang bernama Gereja Salib. Gereja tersebut juga dikenal dengan nama “de Oude Hollandsche Kerk”.
Bangunan ini tidak lantas menjadi museum begitu saja, melainkan sempat direnovasi dan sempat beroperasi kembali sebagai gereja pada umumnya. Pasca-renovasi, gereja tersebut kemudian berganit nama menjadi “de Nieuw Hollandsche Kerk” atau disebut dengan Gereja Baru Belanda.
Di areal gereja tersebut terdapat banyak makam para pejabat tinggi Belanda, serta 18 Gubernur Jenderal VOC, termasuk orang-orang penting lainnya seperti Jan Pieterszoon Coen yang makamnya ditemukan pada tahun 1934-1935.
Pada tahun 1912, bagian depan bangunan bekas gereja ini dibangun menjadi monumen bersejarah, yaitu rumah kuno Batavia bergaya Neo-Renaissance. Lantas kemudian pada tahun 1936, tepatnya pada 14 Agustus, bangunan ini akhirnya resmi dijadikan monumen, dan disesuaikan dengan gaya bangunan pada masa itu.
Setelah itu, kiprah Museum Wayang berlanjut di tahun 1957, atau dua belas tahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pemerintah kemudian menyerahkan gedung monument yang disebut Museum Batavia Lama tersebut ke Lembaga Kebudayaan Indonesia, dan mengganti namanya menjadi Museum Jakarta, tepat pada tanggal 1 Agustus 1960.
Memasuki tahun 1975, Gubernur Ali Sadikin meresmikan dibukannya Museum Wayang pada tanggal 13 Agustus 1975, dan hingga kini beroperasi normal untuk pengunjung baik pecinta seni wayang, maupun hanya gemar mengunjungi museum untuk mengenang kreasi belaka.
Sudahkah Anda berkunjung ke Museum Wayang?