Terjadi kasus keracunan pada satu keluarga di Bekasi, Kampung Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, pada hari Kamis (12/1/23) kemarin. Selama penyidikan berlangsung dari pihak kepolisian, mantan suami korban menganggap adanya kejanggalan pada korban keracunan sekeluarga tersebut. Kasus yang menimpa lima anggota keluarga yang keracunan tersebut kini masih dalam penyelidikan kepolisian untuk mengungkapkan penyebab satu keluarga keracunan di dalam rumah kontrakan.
Lima korban keracunan tersebut antara lain adalah empat orang dewasa, dan satu orang anak-anak. Dari lima korban, terdapat tiga orang yang dinyatakan meninggal dunia, yaitu Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Diduga kuat, kelima korban tersebut diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan.
Sementara itu, mantan suami dan ayah dari korban keracunan bernama Didin, meminta polisi untuk terus mengusut tuntas penyebab kematian mantan istri dan dua anaknya itu. Didin pun mengakui bahwa dirinya mengetahui peristiwa tragis itu pada saat dihubungi polisi. Ia mengakui, saat dirinya dihubungi pihak kepolisian, ia mendapatkan informasi bahwa dua anaknya meninggal dunia akibat keracunan, sementara sang mantan istri masih dalam keadaan kritis, namun beberapa jam kemudian meninggal dunia.
Didin menganggap kasus tersebut janggal, pasalnya saat keluarga tersebut bepergian, ayah tiri dari anak-anaknya tersebut merampas dan mematikan semua handphone. Ia pun menuturkan bahwa usai kejadian, kendaraan milik anaknya hingga barang-barang di kontrakannya turut hilang. Didin juga menyinggung keberadaan ayah tiri dari anak-anaknya yang juga tak ada kabar setelah kejadian.
“Makanya saya minta polisi menyelidiki kasus ini, diungkap apakah memang bunuh diri atau pembunuhan,” ujar Didin, sebagaimana dilansir dari detikJabar.
Adapun kesaksian tetangga bernama Ami, sebagaimana dilansir dari Kompas.com. Ami mengatakan, bahwa sebelum kejadian dirinya mendengar para penghuni rumah merintih. Ia pun memanggil dari luar, namun tidak ada jawaban. Setelah itu, ia memutuskan untuk mendobrak pintu rumah dan mendapati dua orang laki-laki tergeletak lemas di lantai ruang utama dengan mulut berbusa. Sementara itu satu orang laki-laki lainnya ditemukan di dalam kamar depan, dan satu perempuan di kamar belakang dengan kondisi lemas di kamar belakang.
Menanggapi hal tersebut, pihak kepolisian masih belum memastikan apakah para korban keracunan tersebut sengaja diracun atau tidak. Meski begitu, polisi sudah mengirim 14 sampel makanan, minuman, serta muntahan korban ke Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk pengusutan lebih dalam lagi.