Kapolda Jawa Timur, Irjen Teddy Minahasa diduga ditangkap terkait kasus narkoba. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni pada hari Jumat (14/10/22) tadi. Seperti diketahui, Irjen Teddy Minahasa baru saja menggantikan Irjen Nico Afinta sebagai Kapolda Jawa Timur. Sementara itu, keterangan resmi baru akan diutarakan oleh Kapolri, Listyo Sigit Prabowo pada Jumat sore hari ini.
Seperti yang dilansir dari Antara, Divisi Humas Polri juga telah menginformasikan kepada seluruh media agar bersiaga di Bareskrim Polri Jakarta, pada hari Jumat, pukul 14.30 WIB, terkait rencana adanya konferensi pers. Hal itu dituturkan oleh Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo, yang sekaligus mengkonfirmasi bahwa Kapolri lah yang akan memberikan keterangannya secara langsung.
Sebagai informasi, Irjen Teddy Minahasa Putra sebelumnya merupakan Kapolda Sumatera Barat yang baru-baru ini ditunjuk Kapolri untuk menggantikan Irjen Nico Afinta sebagai Kapolda Jawa Timur, berdasarkan surat telegram resmi Nomor ST/2134/IX/KEP/2022. Sedangkan posisi yang ditinggalkan Teddy, diisi oleh Irjen Rusdi Hartono yang sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri. Pergantian posisi tersebut diduga terkait dengan Tragedi Kanjuruhan yang menjadi malapetaka bagi warga Malang.
Teddy Minahasa Putra merupakan alumnus angkatan Akademi Kepolisian 1993. Sebelum menjadi Kapolda Sumbar pada tahun 2021 yang lalu, Teddy pernah menjabat di berbagai bidang. Pada tahun 2018 yang lalu, Teddy dipercaya untuk menjabat Kapolda Banten. Selain itu, ia juga pernah ditunjuk untuk menjadi Wakapolda Lampung pada 2018, serta Staf Ahli Manajemen Kapolri pada tahun 2019.
Kiprah Teddy Minahasa Putra di Kepolisian Indonesia cukup gemilang, khususnya di Sumatera Barat. Ia pernah menangani kasus perjudian dan narkoba di Sumbar, setidaknya 74 kasus hingga 27 Agustus 2022 yang berhasil diungkapnya. Selain itu, ia juga dengan terang-terangan menyatakan perang terhadap praktik perjudian.
Sebagaimana dilansir dari Tempo, Teddy Minahasa Putra memiliki total kekayaan mencapai Rp29,97 Miliyar. Data tersebut didapat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN periode 2021.