Istilah Dunia Investasi – Memasuki era Fintech, atau Finance Technology, kini dunia investasi semakin merambah dan telah menemukan titik modernisasinya. Tak jarang orang yang berbondong-bondong untuk mencari dan memilih instrumen investasi yang tepat serta memahami cara kerjanya saat akan memulai berinvestasi. Pasalnya kegiatan berinvestasi kini sudah dipermudah sejak memasuki era digital. Tak hanya itu, investasi yang awalnya hanya memiliki image pada orang-orang besar dan berada, kini sudah bisa tersentuh oleh berbagai kalangan.
Keuntungan yang tidak sedikit membuat banyak orang semakin tertarik untuk terjun ke dunia investasi. Bahkan, kami yakin beberapa dari Anda kini telah kebingungan akan uang yang Anda miliki saat ini dalam mengolahnya untuk bisa menjadi sebuah uang dengan jumlah yang lebih besar lagi. Sebetulnya, ada banyak cara agar uang yang Anda miliki saat ini bisa berkembang dengan berbagai macam strategi bisnis yang bisa Anda temukan dengan mudah di mana-mana.
Namun, maraknya istilah dunia investasi yang kerap kita temukan di dunia maya tentunya membuat tertarik bagi siapapun yang membacanya. Hal ini disebabkan karena banyaknya anak muda yang mulai melek terhadap ilmu finansial, khususnya bagi mereka yang kini tengah menata sebuah keluarga, untuk menyisihkan sebagian uangnya agar 10-20 tahun ke depan, uang tersebut bisa berkembang.
Salah satu cara dan strategi dalam dunia finansial adalah investasi. Dengan berinvestasi, Anda dapat memiliki aset sekaligus tabungan masa depan agar sejatinya uang yang Anda miliki saat ini bisa menjadi sesuatu yang lebih berharga dan bernilai beberapa puluh tahun ke depan. Memang terlihat mudah, namun nyatanya, berinvestasi harus memiliki strategi yang matang. Hal itu disebabkan uang atau modal yang dikeluarkan untuk investasi tidak semerta-merta bisa menghasilkan keuntungan begitu saja.
Di pembahasan kali ini, kami akan mengulas tentang istilah dunia investasi yang kerap Anda temukan di media sosial, agar Anda memahami terlebih dahulu istilah-istilah tersebut sebelum Anda benar-benar terjun ke dunia investasi. Namun sebelum membahas lebih dalam, kami ingin memberikan penjelasan berupa definisi dan cara kerja investasi berdasarkan tujuannya. Maka dari itu, yuk simak pembahasan di artikel ini hingga tuntas!
Mengenal Apa Itu Investasi
Setelah membahas mengenai fenomena investasi di era teknologi modern ini, sudah saatnya Anda mengenal apa itu investasi secara definitif. Jadi, investasi adalah kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai. Secara garis besar, itu artinya investasi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan dana atau harta yang Anda miliki. Maksudnya di sini yaitu Anda dapat memperoleh keuntungan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Andas Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, investasi adalah penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Kedua definisi tersebut memiliki satu makna yang sama, yaitu investasi merupakan sebuah praktik pengolahan dana, untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka beberapa waktu ke depan.
Menurut para ahli, investasi adalah membeli sesuatu yang diharapkan pada masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dari semula. Hal serupa dituturkan juga oleh Sadono Sukirno, yang menyebutkan bahwa investasi adalah sebuah bentuk dari kegiatan menanam dan mengeluarkan modal, yang digunakan untuk bisa menambah barang keperluan baik dalam hal produksi.
Para pelaku investasi disebut sebagai investor. Nah jika merujuk dari buku Dasar-Dasar Manajemen Investasi yang ditulis oleh Nila Firdausi Nuzula dan Ferina Nurlaily, investor adalah pihak yang melakukan investasi dengan membeli aset keuangan dan mengharapkan kenaikan harganya pada saat ia akan menjual asetnya. Investor sendiri terbagi menjadi dua kategori, yaitu investor individual yang bergerak secara perorangan, dan investor institusional yang terdiri dari badan, perusahaan, lembaga, dan institusi.
Tujuan Investasi
Setelah mengetahui definisi dari investasi, baik menurut para ahli atau secara umum, kini Anda wajib mengetahui tujuan dari investasi itu sendiri. Hal tersebut diperlukan agar Anda mendapatkan gambaran, apa yang harus Anda lakukan terlebih dahulu jika merujuk pada maksud dan tujuan Anda dalam berinvestasi. Pasalnya, tanpa adanya tujuan yang tepat, seorang investor akan kehilangan arah dalam praktik berinvestasinya.
Jika dilihat secara luas, tujuan berinvestasi tidaklah hanya sekadar mencari keuntungan semata. Banyak yang bilang, bahwa investasi merupakan salah satu strategi untuk meminimalisir risiko yang kemungkinan terjadi saat kondisi keuangan seseorang atau perusahaan sedang menurun. Maka dari itu, investasi kadang diperlukan sebagai dana tabungan, baik jangka pendek, maupun jangka panjang.
Menurut para ahli sendiri, tujuan investasi adalah sebagai langkah untuk mengembangkan kekayaan (acceleration of wealth) yang diperoleh melalui hasil investasi, seperti bunga, dividen, serta royalti. Untuk mengembangkan kekayaan, tidak selalu mengenai profit dan keuntungan. Bisa jadi dengan cara meminimalisir pengeluaran dengan cara berinvestasi termasuk ke dalam mengembangkan kekayaan.
Tujuan Investasi Jangka Panjang
Lantas apa saja sih tujuan investasi jangka panjang yang biasa dilakukan oleh para investor? Berikut adalah tujuan investasi jangka panjang sebagai gambaran untuk Anda:
Persiapan Dana Pensiun
Dengan berinvestasi ketika Anda sudah memiliki penghasilan, Anda dapat mempersiapkan dana pensiun agar di masa tua nanti semua kebutuhan dapat terpenuhi. Di mana investasi dapat mengembangkan aset dalam jangka waktu singkat maupun panjang.
Mengamankan Kondisi Keuangan
Tujuan investasi jangka panjang lainnya adalah mengamankan kondisi keuangan. Dengan berinvestasi, Anda dapat meminimalisir penurunan nilai aset yang mungkin terjadi akibat inflasi. Anda dapat menyimpan kekayaan dalam bentuk investasi. Misalnya, investasi emas, obligasi, serta deposito.
Biaya Pendidikan Anak
Inilah tujuan investasi yang sangat penting untuk Anda yang berencana ingin berkeluarga. Setelah menikah, tentunya Anda harus mempersiapkan biaya pendidikan sedini mungkin mulai dari TK hingga kuliah di universitas yang berkualitas. Sebab, besaran dana pendidikan bukanlah nominal yang sedikit. Pasalnya, biaya pendidikan mengalami kenaikan hingga 10% per tahun. Dengan berinvestasi, perkiraan biaya pendidikan yang besar dapat disiasati, karena investasi dapat memberikan return mencapai 10% per tahun yang diperoleh dari kenaikan harga saham maupun dividen.
Tujuan Investasi Jangka Pendek
Selain investasi jangka panjang, investasi juga bisa dilakukan oleh Anda yang memiliki tujuan jangka pendek. Hal ini biasa dilakukan oleh para investor pemula, yang masih belajar untuk mengatur tujuan-tujuan investasi yang akan dilakukannya. Jika Anda salah satunya, yuk simak gambaran tujuan investasi jangka pendek di bawah ini:
Tambahan Uang Jajan
Dengan berinvestasi, Anda akan memperoleh dana tambahan di luar gaji pokok atau penghasilan harian Anda. Di sinilah Anda dapat memilih instrumen investasi terbaik yang bisa Anda gunakan yang memiliki jangka singkat, antara lain reksadana dan P2P Lending.
Memanfaatkan Cash Flow
Cash flow atau aliran dana adalah suatu hal yang patut untuk Anda catat dalam kesehariannya. Dengan berinvestasi jangka pendek, Anda dapat memaksimalkan penggunaan pelaporan keuangan atau cash flow itu sendiri. Pasalnya, dengan laporan ini, Anda dapat menjaga kondisi keuangan dan pemasukan maupun pengeluaran dapat terkontrol dengan baik.
Tips Mencapai Tujuan Investasi
Itulah tadi beberapa contoh dan gambaran terkait investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek. Hal yang menjadi suatu perbincangan di kalangan para investor pemula adalah, bagaimana cara mencapai tujuan investasi tersebut tanpa tersendat di tengah jalan? Perlu diketahui, tujuan investasi berfungsi sebagai peta Anda. Maka dari itu, ikutilah tersebut arah peta Anda agar investasi yang Anda lakukan tidak tersendat di jalan.
Selain itu, Anda harus berkomitmen untuk konsisten dalam melakukan investasi untuk mencapai tujuan dalam investasi. Salah satu caranya, dengan disiplin menambahkan modal dalam investasi, meskipun dengan jumlah yang sedikit. Lalu, lakukanlah evaluasi secara berkala terhadap kondisi finansial Anda. Dengan begitu, Anda akan mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Jenis-jenis Investasi
Setelah mengetahui definisi dan tujuan investasi di atas, maka sudah saatnya pula Anda bersiap untuk terjun ke dunia investasi dan menyelami peran Anda sebagai investor. Kini, sudah waktunya Anda mengetahui jenis-jenis investasi yang bisa Anda lakukan dalam mencapai tujuan investasi Anda. Berikut adalah gambaran jenis investasi tersebut:
- Reksadana
- Saham
- Deposito
- P2P Lending
- Emas
- Dll
Dari berbagai jenis investasi di atas, tentunya masing-masing memiliki keuntungan dan risikonya yang berbeda. Namun, perlu diketahui pula bahwa semua jenis investasi di atas tentunya merupakan sebuah wadah untuk Anda belajar menjadi seorang investor yang konsisten. Hal yang perlu Anda lakukan sebagai pemula adalah lakukanlah investasi jangka pendek dengan pengeluaran dana yang paling minimal menurut Anda terlebih dahulu.
Istilah Dunia Investasi
Sebagaimana sudah kita bahas di atas, selain memberikan definisi dan jenis-jenis investasi, kami juga akan menjelaskan sedikit mengenai istilah dunia investasi yang kerap kita temukan atau dengar dari para investor.
Tujuan untuk mengetahuinya istilah dunia investasi ini adalah agar Anda terbiasa dan sudah cakap dalam mengetahui definisi dari istilah-istilah tersebut ketika Anda mulai terjun ke dunia investasi. Maka dari itu, yuk simak istilah dunia investasi di bawah ini!
-
Buy & Sell
Sesuai dengan namanya Buy & Sell yaitu menjual dan membeli. Buy adalah investor menggelontorkan dana untuk membeli instrumen investasi yang mereka inginkan. Sedangkan Sell yaitu investor menjual instrumen investasi yang mereka miliki.
-
Return
Return atau imbal hasil yaitu keuntungan yang didapatkan investor pada saat menanamkan modal. Return itu sendiri baru dapat dinikmati oleh investor saat mereka melakukan penarikan dana dari instrumen yang mereka jual.
-
Diversifikasi
Tujuannya yaitu jika salah satu instrumen yang Anda miliki anjlok, maka masih ada instrumen lain yang dapat memberikan keuntungan. Itulah yang disebut dengan diversifikasi investasi.
-
Take Profit
Take profit adalah batasan harga atau keuntungan yang akan didapat. Take profit dapat terjadi apabila di mana investor mengambil order terkena batasan tersebut maka posisi akan tertutup otomatis dan mendapatkan profit.
-
Cut Loss
Cut loss yaitu ketika investor menjual saham pada harga yang lebih rendah daripada harga belinya, sehingga investor mengalami kerugian.
-
Saham Blue Chip
Saham blue chip bagi sebagian investor memiliki arti yaitu kategori saham unggulan. Artinya saham yang masuk dalam kategori ini adalah saham dengan angka kapitalisasi pasar yang besar di atas Rp 40 triliun.
-
Portofolio Investasi
Pengertian portofolio investasi yaitu kumpulan aset investasi yang dimiliki oleh investor. Dalam portofolio, investor dapat melakukan diversifikasi pada berbagai macam produk saham untuk menghasilkan return yang maksimal dan meminimalisir risiko.
-
Manajer Investasi
Manajer investasi yaitu lembaga keuangan profesional yang memiliki izin khusus dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengelola dana nasabah dalam berbagai instrumen investasi, dengan tujuan memperoleh keuntungan bagi Investor yang sudah mempercayakan dananya kepada mereka.
-
Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat bertemunya investor dan emiten (badan usaha yang membutuhkan modal). Jadi pasar modal bertujuan sebagai fasilitator kegiatan jual beli investasi. Umumnya, pasar modal memperdagangkan instrumen investasi jangka panjang seperti saham, obligasi, reksadana dan lainnya.
-
Lot
Lot merupakan istilah yang umum digunakan dalam dunia investasi saham. Untuk memiliki saham suatu perusahaan, investor diharuskan untuk membeli lot yang dijual persatuan. Jadi, lot itu sendiri merupakan satuan resmi yang dipakai dalam kegiatan jual beli saham yang sudah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia.