Ilmuwan beserta tim peneliti yang berasal dari Rusia, Jerman, dan Prancis, tengah memeriksa Virus Zombie yang berasal dari permafrost, di Siberia, Rusia. Virus tersebut merupakan virus yang berasal dari lapisan tanah beku, yaitu sebuah tanah yang berada di bawah suhu 0 derajat celcius selama beberapa tahun. Para ilmuwan juga berkata, mencairnya tanah beku tersebutlah yang menimbulkan ancaman Virus Zombie baru bagi kehidupan manusia dan hewan di masa yang akan datang.
Virus Zombie yang berusia kurang lebih 48.500 tahun yang lalu dikarakterisasi menjadi 13 patogen baru. Para ilmuwan mengatakan, virus tersebut tetap menular meskipun sudah menghabiskan waktu ribuan tahun terperangkap di tanah yang beku. Seperti yang dilansir dari NDTV, pada hari Rabu (30/11/22) kemarin, ilmuwan telah memperingatkan bahwa pencairan permafrost akibat pemanasan atmosfer tersebut akan menyebabkan perubahan iklim, dan membebaskan gas rumah kaca yang sebelumnya terperangkap seperti metana.
Dari gas rumah kaca tersebutlah Virus Zombie akan tersebar. Namun, efeknya pada patogen yang tidak aktif masih belum dipahami dengan baik. Maka dari itu, Tim peneliti mengatakan, bahwa mereka sudah menghidupkan kembali dan mengelompokan 13 patogen tersebut untuk sebuah penelitian. Namun, penelitian tersebut masih belum ditinjau lebih lanjut, karena masih dalam tahap pracetak.
Dalam studi yang dilakukan oleh para ilmuwan, masing-masing virus yang kemudian dikenal sebagai Virus Zombie tersebut telah diekstraksi dari permukaan dingin Siberia yang mencair, dan ditemukan fakta bahwa jenis virus tersebut berbeda dari semua virus yang ada yang dikenahui dalam hal genomnya. Salah satu virus zombie tertua yang mampu menginfeksi organisme lain yang telah diidentifikasi adalah Pandoravirus.
Hingga saat ini, para ilmuwan belum bisa memastikan seberapa menular Virus Zombie tersebut setelah terpapar cahaya, panas, dan oksigen. Sebab, virus-virus tersebut berasal dari permafrost yang terus mencair akibat peningkatan suhu karena perubahan iklim. Bahkan, pencairan permafrost tersebut akan terus berlanjut. Setiap kenaikan suhu satu derajat celcius, terdapat sekitar 1,5 juta mil persegi permafrost yang bisa mencair dan menghilang.
Meskipun disinyalir berbahaya bagi nasib dunia, namun para peneliti menyatakan bahwa Virus Zombie tersebut masih harus diteliti lebih dalam lagi.