Gillingham FC baru saja menang saat bertanding melawan Dagenham & Redbridge, atas gol penentu dari Hakeeb Adelakun. Dengan begitu, Gillingham akan siap untuk menantang Leicester City di babak III, Piala FA. Atas pertandingan Gillingham melawan Dag & Red, Elkan Baggott menjadi salah satu pemain emas yang dimainkan sebagai starter XI di Stadion Priestfield, Jumat (9/12/22) dini hari WIB.
Di babak pertama, Gillingham tertinggal dari Dagenham saat pertandingan baru saja melaju di 15 menit awal. Gol Dagenham diciptakan oleh Matt Robinson. Lantas Baggott mencetak gol balasan di menit ke-26 lewat gol Baggott, sehingga skor menjadi 1-1 pada saat itu. Gol tercipta dari set-piece Ben Reeves, yang dengan sukses melepaskan tendangan penjuru dari sisi kanan, kemudian Baggott berhasil menyundulnya hingga membobol gawang Dagenham.
Pertandingan lantas berjalan seperti biasa. Kini giliran Max Ehmer, tandem Baggott di lini pertahanan Gillingham yang mencetak gol ke-2 Gillingham pada menit ke-77, sehingga membuat skor menjadi 2-1 untuk Gillingham. Tak lama kemudian, George Saunder menyamakan kembali kedudukan, dan membuat imbang skor menjadi 2-2 untuk Dagenham.
Di menit-menit akhir perpajangan waktu, Hakeem Adelakun akhirnya menjadi pahlawan kemenangan bagi Gillingham dengan gol penentunya yang sekaligus menandakan kemenangan Gillingham atas Dagenham & Redbridge. Gillingham lantas berhak maju ke babak selanjutnya Piala FA, dan siap untuk menantang Leicester City pada tanggal 7 Januari 2023 mendatang.
Sebelumnya, Elkan Baggott sempat diragukan untuk tampil pada pertandingan Gillingham vs Dagenham & Redbridge lantaran cedera. Baggott mengalami cedera ketika pertandingan melawan Salford City, di ajang Leage Two. Namun tanpa disangka-sangka, Neil Harris memainkan Baggott sejak menit awal pertandingan.
Sundulan Baggott ke gawang Dagenham & Redbridge sekaligus menambah koleksi gol yang diciptakan Baggot untuk Gillingham, dari dua gol menjadi tiga gol. Kemenangan Gillingham tersebutlah lantas yang membuat tim itu makin kental dengan tim yang dikenal sbagai spesialis turnamen, di saat mereka tertatih-tatih di League Two dan kini menempati zona degradasi.