Gerhana bulan total akan terjadi di Indonesia besok hari, atau Selasa (8/11/22). Fenomena tersebut sudah dipastikan oleh ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Selain Indonesia, beberapa wilayah di India juga bisa menyaksikan gerhana bulan total tersebut, seperti yang dilansir dari Hindustan Times pada hari Jumat lalu (4/11/22). Puncak gerhana bulan total yang terjadi di Indonesia akan menginjak pukul 18.00 WIB, atau 19.00 WITA dan 20.00 WIT.
Seperti yang kita ketahui, gerhana bulan total merupakan fenomena terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga permukaan bulan tidak tercahayai secara keseluruhan. Fenomena tersebut bisa disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan waktu durasi selama kurang lebih 1 jam 24 menit 58 detik, dan durasi umbral selama 3 jam 39 menit 50 detik. Jadi, waktu dimulainya gerhana bulan adalah tiga jam sebelum gerhana bulan total.
Ramainya perbincangan gehana bulan total tentu membuat masyarakat berbondong-bondong mencari tahu apa dampak yang akan dialami pada bumi. Berkenaan dengan hal tersebut, Thoma Djamaluddin sebagai BRIN mengatakan bahwa tidak ada dampak langsung dari gerhana bulan total yang akan terjadi pada esok hari. Meski beitu, pasang maksimum laut bisa dipengaruhi oleh konfigurasi bumi-bulan-matahari.
Secara umum, konfigurasi bumi, bulan, dan matahari memang akan berpengaruh pada pasang maksimum. Di balik itu, terkait rob yang akan terjadi kelak, tidak akan bersamaan dengan waktu terjadinya gerhana bulan total. Banjir rob tersebut memang sudah diprakirakan terjadi di Pantai Jawa Timur, sekitar tanggal 7 November 2022. Sementara di pantai Jawa bagian barat dan tengah, diperkirakan akan terjadi sekitar tanggal 12 November 2022.
Terlepas dari itu, tidak ada mitos dan hal-hal mistis lainnya yang akan terjadi pada fenomena gerhana bulan total. Namun, sebagai umat beragama, terdapat tata cara dalam menghargai dan mensyukuri terjadinya fenomena tersebut, yaitu dengan Shalat Gerhana.
Berikut adalah tata cara Shalat Gerhana Bulan:
- Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
- Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
- Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, “As-Shalâtu jâmi’ah.”
- Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum.
- Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
- Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
- Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.
- Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
- Setelah shalat disunahkan untuk berkhutbah.