Seperti yang kita ketahui, Tim Nasional Jerman melakukan gimik menutup mulut sebelum pertandingannya melawan Jepang di Piala Dunia Qatar 2022, pada hari Rabu (23/11/22) di pertandingan Grup E. Pada saat itu, Tim Nasional Jerman melakukan aksi tersebut sebagai bentuk protes, akan tidak diperbolehkannya mereka dalam mengenakan ban kapten pelangi bertajuk One Love. Sebagai informasi, ban kapten tersebut memang dibuat untuk solidaritas terhadap kaum minoritas, LGBTQ. Lantas, pada Piala Dunia Qatar 2022, otoritas setempat memiliki aturannya sendiri terkait LGBTQ.
Maka dari itu, aksi Jerman yang melakukan gimik tutup mulut sebelum pertandingan, menuai banyak sorotan publik. Bahkan, publik menilai, bahwa Timnas Jerman sudah seharusnya fokus pada pertandingan sepakbola, daripada mengurusi hal-hal yang berada di luar konteks sepak bola itu sendiri. Meski begitu, pemerintah Jerman tetap bersikukuh untuk memperjuangkan hak-hak minoritas, dan eksistensi dari kaum LGBTQ. Terbukti, pejabat Jerman yang pada saat itu hadir di stadion menyaksikan Timnas nya berlaga, tetap mengenakan ban kapten One Love.
Merespons hal tersebut, sejumlah fans Qatar terlihat membalas aksi gimik tersebut, dengan aksi gimik lainnya yang mereka lakukan. Pada hari Senin (28/11/22), dinihari WIB, para fans Qatar tersebut terlihat membawa foto dan sketsaa dari Mesut Ozil, salah satu pemain yang memperkuat Timnas Jerman. Fans Qatar yang memenuhi salah satu tribun di stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, melakukan aksi tersebut atas pembalasan protes Timnas Jerman yang menyindir tuan rumah akan diskriminasi terhadap kaum LGBTQ.
Selain aksi membawa foto dan sketsa Ozil, sejumlah pendukung Qatar tersebut terlihat menutupi mulut mereka, sebagai aksi balas dendam. Hal ini mereka lakukan untuk memprotes perlakuan Timnas Jerman kepada Mesut Ozil pada tahun 2018 lalu. Pemain keturunan Turki tersebut terkena sasaran rasis saat Jerman tersingkirkan di Piala Dunia Rusia, empat tahun yang lalu. Ozil megatakan, dirinya dipuja-puja ketika Jerman menang, namun dirinya dianggap imigran saat Jerman kalah.
Sontak perlakuan Jerman tersebut membuat orang-orang yang membela Ozil sangat marah, terlebih mereka yang merasa memiliki ras dan keturunan yang sama dengan Ozil. Hal itu tentunya mencederai harkat dan martabat seorang pemain, yang tengah berjuang mati-matian membela Timnas nya sendiri.