Kasus kematian Brigadir J, atau Brigadir Joshua sudah memasuki minggu ketiga. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, atau disingkat dengan nama Komnas HAM telah melihat langsung isi rekaman CCTV yang berasal dari sekitaran rumah Irjen Ferdy Sambo, tempat kejadian baku tembak yang menewaskan Brigadir Joshua terjadi.
Dalam rekaman CCTV tersebut, Komnas HAM menyatakan bahwa Brigadir Joshua masih dalam kondisi hidup sepulang dari Magelang. Diketahui terdapat 20 video CCTV yang didapatkan – yang menunjukkan logasi dari Magelang sampai area Duren Tiga, sampai Kramat Jati. Pada CCTV itu, terlihat pula Irjen Ferdy Sambo dan Ibu Putri selaku istrinya.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyatakan bahwa pihaknya melihat secara langsung berbagai temuan siber dan digital forensik. Komnas HAM kemudian melakukan metode pengecekan terkait soal isi rekaman CCTV tersebut.
Anam juga mengatakan bahwa proses secara digital terhadap ponsel dan rekaman CCTV membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam penanganan puslabfor. Jadi, Anam menjelaskan bahwa prosesnya tinggal 20 persen lagi untuk bisa mengambil keterangan digital dan siber ini.
Setelah memeriksa CCTV, terdapat tindakan yang dilakukan ke jenazah Brigadir Joshua. Jasad Brigadir Joshua yang tewas pada 8 Juli lalu kemudian dilakukan autopsy ulang, atas permintaan keluarga dalam mencari dan mengungkapkan keadilan di kasus ini.
Alhasil makam dari Brigadir Joshua mulai dibongkar kembali, pada Rabu (27/7/22) tepat pada pukul 06.50. Makam yang berlokasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sungai Bahar Unit 1 Kabupaten Muaro Jambi tersebut dihadiri oleh keluarga yang tampak melakukan doa terlebih dahulu sebelum prosesi pembongkaran.
Seperti diketahui, kasus meninggalnya Brigadir Joshua atau Brigadir J menyita banyak perhatian hingga kini, karena kasusnya disebut terjadi banyak kejanggalan. Terlebih hingga saat ini Polisi belum menetapkan tersangka.
Sementara itu, Komnas HAM menemukan bukti bahwa Brigadir Joshua ditembak dalam jarak dekat. Hal ini terlihat dari karakteristik luka yang tertembus peluru. Keterangan perihal luka di tubuh Brigadir J itu telah didapat dari hasil pemeriksaan terhadap tim forensic yang dipimpin Kapusdokkes Polri, Irjen Pol Asep Hendradiana.