Dua suporter Persib Bandung yang akrab disapa Bobotoh meninggal dunia setelah berdesakan memaksa masuk ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat pertandingan Persib Bandung vs Persebaya Surabaya pada Jumat (17 Juni 2022).
Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan pengamanan selama pertandingan berjalan sesuai dengan rencana dan prosedur yang sudah ditentukan.
“Sesuai dengan rencana pengamanan 26 pintu itu kita jaga. Di atas untuk akses ke tempat penonton, kemudian di bawah juga ada. Ada empat pintu masuk untuk akses sobek karcis, itu juga kita tempatkan personil lengkap,” ujar Kapolrestabes Bandung
Penyebab kematian dua Bobotoh Persib ini dikarenakan massa yang ingin masuk dengan tergesa-gesa sehingga saling berdesak-desakan.
“Nah, banyak yang ingin masuk tidak sabar, ingin buru-buru masuk kemudian ada korban di luar. Di depan pintu sobek karcis, bukan di dalam gedung (stadion),” ucap Kombes Aswin
“Jadi, dugaannya itu adalah tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan antreannya juga sudah ada. Kemudian diminta menunjukkan tiket baik dari telepon genggam maupun tiket karcis atau hard copynya,” tambahnya
Manajemen Persib Bandung angkat bicara soal tewasnya dua Bobotoh saat pertandingan Persib vs Persebaya berlangsung di GBLA.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Komisaris PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar mengakui bahwa tingkat ketertarikan yang tinggi telah membuat para penggemar membeludak.
Penyelenggara pertandingan sudah memasang empat layar besar untuk para penggemar yang tidak dapat memasuki Stadion GBLA.
“Turut berduka cita, ini yang kita tidak terprediksi, karena tiket hanya bikin 15.000 dan kita pun sudah menyiapkan layar lebar ada empat di luar, tapi karena semua bobotoh merangsek tetap mau ke dalam,” ucap Umuh
“Dan ini Ahmad Solihin pun bawa tiket, ini yang namanya Bobotoh sejati, Bobotoh setia,” tambahnya.
Dia mengatakan bahwa akan berkoordinasi dengan polisi untuk evaluasi kejadian tersebut.
Umuh juga tidak dapat menjelaskan mengapa tiket palsu masih bisa beredar.
“Kita akan mengambil langkah. Karena animonya telalu tinggi dan banyak orang, bahkan ada yang dari Cilacap ada, dari Serang juga ada. Karena sebelum pertandingan, saya di luar dengan Kapolda. Saya juga sudah mengkritisi, ini pasti membludak, dan dikhawatikan kan banyak yang lepas,” tuturnya.
“Kalau sudah terjadi begini, akan evaluasi. Tadi juga dengan Kapolda, Dir Intel, Wakapolda, semua saran untuk ngambil langkah yang lebih aman,” jelasnya.