Doa Agar Cepat Melahirkan – Sebetulnya, proses melahirkan baik normal maupun caesar memiliki kesan tersendiri bagi setiap langkahnya. Meski begitu, tak jarang para calon ibu yang sangat menginginkan proses lahiran normal, khususnya bagi mereka yang tengah hamil anak pertama. Meski bagi beberapa calon ibu dirasa menakutkan, tapi tekad dan niat mengalahkan semua itu.
Sebetulnya, pada proses kelahiran normal, para calon ibu sudah tak perlu khawatir lagi. Pasalnya, tubuh seorang ibu secara alami akan memberikan jalan keluar untuk melahirkan bayi dengan cara normal. Janin yang dikandung akan siap untuk dilahirkan, antara minggu ke-37 sampai ke-42 kehamilan. Tanda-tanda tersebut dimulai dengan kontraksi otot rahim dan diikuti dengan pembukaan leher rahim secara bertahap.
Meski demikian, tidak ada salahnya bagi para calon ibu yang hendak melahirkan anak pertama untuk memiliki rasa tegang, terlebih ketika sudah memasuki minggu-minggu ke-37. Tapi, kami tekankan untuk tidak usah khawatir. Di pembahasan kali ini, kami akan memberikan doa agar cepat melahirkan, khusus untuk para calon ibu yang tengah berada di tengah-tengah kondisi perjuangannya menanti sang buah hati.
Tapi sebelum melafalkan doa agar cepat melahirkan, ada baiknya para calon ibu mengetahui terlebih dahulu proses lahiran normal untuk edukasi ke depannya. Yuk simak ulasan kami di bawah ini hingga tuntas!
Melahirkan Normal Tidak Menakutkan
Hal pertama yang harus para calon ibu tekankan adalah, bahwa melahirkan normal tidak semenakutkan itu. Melahirkan normal berarti tubuh seorang wanita tengah bekerja untuk proses mengeluarkan janin di dalam rahim melalui vagina, yang terjadi di minggu ke-37 hingga selanjutnya. Adapun tanda-tanda melahirkan yang harus Anda perhatikan. Biasanya dokter akan menyarankan Anda agar lebih hati-hati dan peka terhadap tanda tersebut.
Tanda-tanda melahirkan normal setiap wanita berbeda-beda, namun pada umumnya, tanda-tanda tersebut antara lain adalah kontraksi yang teratur, keluar lendir atau darah, pembukaan atau dilatasi jalan lahir atau serviks, dsb. Adapun rasa ketidaknyamanan yang akan dirasakan para calon ibu di sekitar bagian punggung, perut bawah, dan tekanan pada panggul.
Tapi tunggu dulu, selain tanda-tanda tersebut, ada juga tanda-tanda atau kontraksi persalinan palsu yang harus Anda perhatikan. Biasanya kontraksi inilah yang mengecoh para calon ibu yang ingin segera pergi ke rumah sakit. Kontraksi palsu biasanya terjadi sangat singkat, yaitu sekitar 30-60 detik, atau paling lama sekitar 2 menit. Maka dari itu, diperlukan ketenangan agar bisa merasakan mana kontraksi asli, ataupun yang palsu.
Pada saat muncul tanda-tanda kelahiran atau kontraksi asli, maka tanda-tanda tersebut tidak akan hilang ketika Anda berganti posisi, bersantai, bahkan berjalan-jalan. Di sinilah Anda harus peka terhadap tanda tersebut, dan segera kunjungi rumah sakit atau tempat persalinan terdekat.
Langkah dan Proses Melahirkan Normal
Bagi calon ibu yang sudah mengalami tanda-tanda di atas, maka ada baiknya Anda juga mengetahui bagaimana proses melahirkan yang normal terjadi. Perlu diketahui pula, bahwa seluruh tubuh seorang wanita akan bekerja dengan penuh pada metode melahirkan normal. Maka dari itu, proses melahirkan normal merupakan pengalaman unik dan menarik yang bisa dialami seorang perempuan.
Jangan salah, jika Anda para calon ibu tengah dalam keadaan hamil anak kedua, ketiga, atau seterusnya, pengalaman melahirkan normal pun akan sama unik dan menariknya dengan kelahiran anak pertama. Maka sudah sepatutnya pula Anda mengetahui langkah dan proses melahirkan normal sebagai ancang-ancang dan edukasi, tentang apa yang seharusnya Anda harus lakukan.
Pada usia kehamilan sudah dekat dengan waktu persalinan, Anda diharapkan untuk jangan cemas. Karena, tubuh seorang wanita secara alamiah akan memberikan jalan keluar bagi bayi menjelang waktu melahirkan. Otot-otot di sekitar jalan keluarnya bayi biasanya akan meregang dan melebar, sehingga bayi akan dengan mudah melalui jalur tersebut saat proses melahirkan.
Lalu apa saja sih tahapan-tahapannya?
Pembukaan Leher Rahim
Pertama, ada tahapan pembukaan leher rahim. Di sini, Anda akan merasakan munculnya kontraksi secara teratur, sehingga membuat serviks terbuka. Tahapan ini biasanya memakan waktu lebih lama dan panjang, ketimbang tahapan lainnya. Namun, semua itu balik lagi ke masing-masing calon ibu, karena tahapan tersebut tidak bisa ditakar berapa lama waktunya.
Di fase ini, ada yang dinamakan fase kala laten, yaitu munculnya kontraksi yang bervariasi, dan dapat berkisar dari ringan hingga kuat serta tidak teratur. Di tahap inilah kontraksi tersebut akan memicu penipisan dan pelebaran leher rahim, sebesar 3-4 cm. Kondisi ini dimulai dari beberapa hari atau beberapa jam sebelum lahiran normal.
Di tahap ini juga dokter akan melakukan pemeriksaan panggul guna mengetahui sudah seberapa lebar kondisi serviks untuk persalinan. Tapi, di tahap ini pula Anda masih bisa merilakskan diri dan lebih santai. Anda disarankan untuk lebih aktif bergerak untuk membantu pelebaran serviks agar proses persalinan lebih mudah.
Fase Aktif
Setelah pembukaan leher rahim dan fase kala laten, lalu masuklah ke fase kala aktif. Di sini, serviks bisa melebar kira-kira 4-9 cm. Kekuatan kontraksi di fase ini semakin besar, dan sensasi melahirkan akan bertambah kuat. Di fase ini, Anda akan merasakan sakit punggung, kram, dan pendarahan. Selain itu, Anda juga akan merasakan ketuban pecah, dan adanya air yang menetes dari vagina.
Dalam kondisi ini, Anda sudah harus bergegas menemui dokter, karena fase aktif ini berlangsung 3-5 jam sebelum lahiran.
Mengejan dan Melahirkan
Ketika dokter sudah menyatakan pembukaan serviks ke-10, maka Anda sudah siap untuk menjalani proses melahirkan normal. Di sini, Anda akan mengalami perasaan adanya dorongan untuk mengejan, karena seperti ada sesuatu di dalam tubuh yang hendak keluar. Disarankan pula Anda untuk mengikuti cara mengejan saat melahirkan yang tepat.
Kepala bayi akan berada di posisi cukup rendah, atau sudah siap untuk keluar melalui vagina. Maka, ketika serviks sudah terbuka sepenuhnya, dokter biasanya menganjurkan Anda untuk mengejan, kemudian tubuh bayi akan bergerak menuju vagina yang merupakan jalan lahir bayi dengan cara normal.
Nah itulah tadi beberapa proses dan langkah yang kami ringkas untuk Anda dalam mengetahui proses persalinan atau lahiran normal. Sebagaimana yang sudah kami jelaskan di atas, bahwa dalam proses tersebut, ada baiknya Anda untuk tetap rileks dan tenang, karena tubuh wanita pada dasarnya merupakan tubuh yang hebat dan kuat yang bisa memikul persalinan normal.
Bagi Anda yang masih dalam tahap kehamilan minggu ke-37, tak ada salahnya untuk Anda melafalkan doa agar cepat melahirkan, supaya bayi yang ada di dalam kandungan diberikan kelancaran selama proses persalinan berlangsung.
Maka dari itu, yuk simak doa agar cepat melahirkan di bawah ini!
Doa Agar Cepat Melahirkan
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُههُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْددِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.
Artinya:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk, dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255).