Gempa bumi baru saja terjadi di Turki dengan kekuatan magnitudo 7,8, dengan beberapa gempa susulan pada hari Senin (6/2/23) waktu setempat. Gempa Turki tersebut meruntuhkan sejumlah bangunan seraya disusulnya oleh gempa besar lainnya sebesar magnitudo 7,5; hingga menewaskan 3.800 orang. Adapun gempa-gempa yang terasa hingga ke luar wilayah Turki seperti Suriah dan sekitarnya.
Akibatnya gempa Turki tersebut, sejumlah bangunan hancur dan membuat bencana alam ini memecahkan rekor gempa terkuat sejak gempa yang terjadi tahun 1939 silam, di Provinsi Erzincan. Hingga saat ini, Turki dinyatakan dalam kondisi darurat bencana, dan segera mendapatkan bantuan dari berbagai negara.
Sebagai informasi gempa Turki yang terjadi merupakan satu dari sekian gempa dahsyat di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan Turki yang berada di jalur gempa yang paling aktif di dunia. Selain itu, adanya dua patahan di Lempeng Anatolia membuat gempa ini terasa semakin dahsyat dan kuat.
Kedua patahan yang menyebabkan gempa Turki terasa dahsyat antara lain adalah Patahan Anatolia Utara yang membentang antara Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia, terletak di sebelah utara daratan Turki; serta Patahan Anatolia Timur, yaitu salah satu patahan yang membentang di speanjang Lempeng Arab hingga bagian tenggara Turki itu sendiri.
Pergerakan di Patahan Anatolia Timur lah yang dinyatakan menjadi penyebab besarnya gempa Turki pada hari Senin kemarin. Dikatakan demikian karena gempa yang menewaskan ribuan korban jiwa tersebut berepisentrum di Turki bagian tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Turki dan Suriah.
Seorang ilmuwan yang berasal dari School of Earth and Planetary Sciences di Universitas Curtin di Perth, Australia, Chris Elders, menyatakan bahwa selain gempa dahsyat yang terjadi di hari Senin kemarin, ada pun gempa-gempa susulan yang terjadi sebanyak kurang lebih 40, dengan magnitudo beragam.
Menurut Chris, gempa Turki yang amat dahsyat ini bisa dikatakan mematikan karena kedalamannya yang terbilang dangkal, atau hanya 18 KM permukaan bumi saja. Akibatnya, terdengar suara mengerikan dari bawah tanah, disertai lepasan energi yang jauh lebih besar lagi.