Belakangan ini, banyak istilah yang melekat di kalangan pengguna internet, sehingga menuai pertanyaan seperti apa itu Pabaji, dan bagaimana penjelasan ringkasnya mengenai salah satu adat yang berasal dari suku Bugis tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam suku, budaya, dan agama di dalamnya. Salah satu suku yang hingga saat ini masih mempertahankan adat dan tradisinya secara kental adalah suku Bugis. Di antara salah satu adat dan tradisi yang masih suku Bugis pegang adalah, Pabaji.
Apa Itu Pabaji?
Lalu apa itu Pabaji? Tradisi yang kini kata kuncinya mencuat di halaman pencarian Google tersebut merupakan salah satu tradisi terkait panai, atau uang jujuran dalam adat pernikahan asli suku Bugis. Sebagaimana kita ketahui, setiap suku dan adat pasti memiliki tradisi mengenai pernikahan yang sakral. Walopun ada beberapa yang tidak sesakral itu, namun adat dan tradisi di dalam sebuah suku tersebut tentunya memiliki makna tersendiri bagi para pemegang teguh budayanya.
Adat Istiadat Perkawinan Suku Bugis
Pada umumnya, sebuah langkah awal dari perkawinan adalah mengenai menentukan dan memilih jodoh yang akan menemani dan hidup bersama dalam ikatan perkawinan. Setelah mendapatkan jodoh sesuai dengan pilihan dan ketentuan adat dan budaya, maka dilanjutkanlah ke tahap selanjutnya, yaitu menyampaikan kehendak, atau biasa kita kenal dengan istilah melamar. Adapun budaya melamar ini yang sudah melekan di Indonesia, bahkan turun temurun dari jaman dahulu.
Dalam tradisi pelamaran, setiap adat dan budaya memiliki ciri khasnya masing-masing mengikuti norma yang berlaku dan kepercayaan yang dianut. Adapun bagi masyarakat pada umumnya, pelamaran diikat dengan pertunangan. Hal ini mengakibatkan satu pihak akan terikat perjanjian dengan pihak lainnya secara sakral. Namun, ada adat yang berbeda yang dilakukan oleh kebudayaan-kebudayaan yang berbeda pula, menyesuaikan dengan tempat di mana para calon mempelai berasal.
Begitupun yang terjadi pada suku Bugis, dalam adat istiadat di suatu perkawinan. Perkawinan adat dalam suku Bugis disebut dengan Pa’bottingeng atau Pabuntingan, yang merupakan sebuah ritual yang sangat sakral, di mana ritual ini harus dijalani oleh semua orang yang ingin menikah. Bagi kebudayaan suku Bugis, seorang gadis yang telah menginjak usia dewasa sudah seharusnya menikah. Maka jika tidak, akan menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat luas.
Sebelum prosesi Pabuntingan dilaksanakan, ada beberapa tahap yang harus dilalui, salah satunya Assuro yang harus dilakukan oleh calon mempelai laki-laki. Assuro sendiri merupakan proses peminangan dari pihak keluarga calon mempelai laki-laki kepada pihak calon mempelai perempuan. Di sinilah adat istiadat Pabaji dilaksanakan, yaitu sejumlah uang yang wajib diserahkan oleh calon mempelai laki-laki kepada pihak keluarga calon mempelai perempuan.
Fungsi dari dilaksanakannya Pabaji adalah agar biaya yang diterima sang calon mempelai perempuan dapat digunakan sebagai biaya resepsi pernikahan, namun belum termasuk mahar.
Kesimpulan dari Apa itu Pabaji
Jadi, jika Anda masih mencari tahu apa itu Pabaji, maka sudah jelas tertulis, bahwa Pabaji merupakan salah satu adat istiadat perkawinan yang dilakukan oleh suku Bugis, dengan bentuk pemberian sejumlah uang atau biaya dari calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita, sehingga biaya tersebut dapat digunakan oleh keluarga calon mempelai wanita untuk menyiapkan resepsi pernikahan.
Masyarakat suku Bgusi menganggap bahwa pemberian Pabaji dalam perkawinan adat Bugis adalah salah satu kewajiban yang tidak bisa diabaikan. Jika tidak ada Pabaji, maka tidak akan ada perkawinan antara keduanya.