Apa Itu Logam Mulia – Zaman memang semakin berkembang, begitupun harga emas dan seluruh aset investasi lainnya. Kini, banyak yang mencari logam mulia sebagai salah satu aset investasi jangka panjang. Harganya yang melambung tinggi, kini membuat para pelaku investasi dan trader tidak asing lagi dengan istilah logam mulia. Bahkan, beberapa orang menganggap bahwa logam mulia merupakan salah satu jenis logam yang dianggap langka.
Berkenaan dengan hal tersebut, di sini kami akan memberikan ulasan mengenai apa itu logam mulia, mulai dari definisi, hingga ulasan singkatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, logam mulia adalah logam adi, yaitu logam yang tidak dapat bersenyawa dengan zat asam. Hal itulah yang membuat logam mulia disebut sebagai logam murni.
Sementara itu, jika ditarik definisi umumnya, logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Dengan kata lain, logam mulia adalah jenis logam tahan banting, tidak berkarat, langka, tidak mudah lapuk, apalagi robek. Logam ini merupakan salah satu logam yang langka dengan nilai ekonomi yang tinggi. Nilai tinggi ini didorong oleh berbagai faktor seperti kelangkaannya, kegunaannya, dan perannya dalam dunia investasi.
Hingga saat ini, logam mulia adalah sebuah komoditas langka yang telah lama dinilai para investor. Jenis logam mulia yang biasa kita temukan antara lain adalah:
Jenis-jenis Logam Mulia
Emas
Patut diketahui bahwa emas merupakan salah satu jenis logam mulia yang nilainya paling tinggi di antara jenis logam mulia lainnya. Segala hal yang dibuat dengan emas dan berkaitan dengan emas sudah pasti memiliki nilai istimewa. Dalam suatu negara, jika ia hendak mencetak uang kertas baru, emas adalah jaminan bagi proses pencetakannya. Selama berabad-abad hingga sekarang, emas dikembangkan berdasarkan keunikan sifat logamnya yang kuat, non reaktif, dsb.
Semakin hari semakin banyak industri dan penggunaan emas dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang membuat permintaan emas semakin meningkat setiap waktunya. Sama seperti logam pada umumnya, berat emas dihitung berdasarkan satuan troy ons (oz) secara global. Selanjutnya barulah dikonversi sesuai dengan mata uang masing-masing negara.
1 troy ons setara dengan 31,1 gram. Menurut sejarah, istilah “troy” berasal dari salah satu kota di Perancis yang kala itu menjadi pusat perdagangan logam mulia di abad pertengahan. Sedangkan emas dalam jumlah sangat besar dihitung berdasarkan satuan metric tons. 1 metrik ton setara dengan 32.150 troy ons. Bank sentral umumnya menyimpan emas dalam sekala metrik ton.
Kemurnian emas akan diukur dalam satuan karat. Emas yang paling murni ditaksir sebesar 24 karat. Jadi, jika kadarnya di bawah 24 karat, maka artinya emas tersebut sudah dicampur dengan logam lain ataupun dilapisi menjadi emas putih.
Perak
Sebagaimana emas, perak juga dikenal sebagai sebuah perhiasan. Biasanya, produksi perak igunakan untuk membuat mesin ramah lingkungan karena kemampuan konversi reaksi katalitik. Tak kalah seperti emas, perak pun kerap digunakan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga permintaannya kerap meningkat seiring berjalannya waktu.
Platinum
Platinum disebut-sebut sebagai jenis logam mulia yang langka karena sangat jarang ditemui, sehingga membuat tipe logam mulia ini bernilai tinggi. Diperkirakan platinum pertama kali ditemukan dan dikembangkan manusia di Afrika sejak abad ke 17. Selain di Afrika, platinum banyak ditemukan pada Rusia dan Amerika Utara. Afrika Selatan diperkirakan merupakan produsen platinum terbesar di dunia mencapai 90%.
Itulah tadi tiga jenis logam mulia yang biasa kita temukan dalam keseharian. Perlu diketahui, bahwa salah satu jenis logam mulia yang paling banyak dicari dan diminati untuk tujuan investasi jangka panjang adalah emas. Alasannya beragam, salah satunya adalah nilai ekonomi emas cenderung lebih tinggi daripada jenis logam mulia lainnya.
Emas juga memiliki sebuah konstruksi sosial. Bila melihat sejarah panjang emas, bisa dikatakan nilai emas bermula dari penggunaan emas sebagai perhiasan. Maka dari itu, tak heran jika nilai jual logam mulia berjenis emas tersebut sangatlah tinggi di pasaran.
Ada pun faktor keroyalan yang membuat emas dipandang sebagai simbol kesejahteraan atau kekayaan. Nilai psikologis emas inilah yang menjadi alasan lain emas disebut logam mulia.