Aktivis yang bernama panggilan Lieus Sungkharisma dan memiliki nama asli Li Xue Ciung meninggal dunia pada hari Selasa (24/1/23) kemarin. Diketahui, meninggalnya Lieus Sungkharisma disebabkan karena sakit jantung. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, beliau sempat dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah, Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Informasi meninggalnya Lieus Sungkharisma disebarkan juga oleh Fadli Zon yang mengkonfirmasi berita tersebut melalui akun Twitternya.
“Selamat jalan bro Lieus Sungkharisma, aktivis yang berani bicara dan bersikap. Sungguh sedih dan merasa kehilangan. Saya mengenalnya sejak 1992, ketika almarhum menjadi ketum Gemabudhi. RIP Bro Lieus,” ujar Fadli Zon.
Selain itu, kabar duka tersebut juga dikonfirmasi oleh Immanuel Ebenezer, sebagaimana dikutip dari Tempo.co. Noel – sapaan akrab Immanuel –, menyatakan bahwa Lieus Sungkharisma meninggal akibat serangan jantung yang mendadak. Namun, Noel belum bisa memastikan apakah Lieus meninggal di rumah sakit, atau di tempat lain.
Sebagai informasi, Lieus Sungkharisma pernah tercatat sebagai salah satu aktivis juga juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada tahun 2019 lalu. Selain itu, beliau juga sempat ditahan di Polda Metro Jaya dengan tuduhan melakukan tindakan makar.
Lieus Sungkharisma juga dikenal sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (Parti). Ia juga merupakan seorang Wakil Bendahara di Depinas SOKSI, atau Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia pada periode 1986-1991, juga Ketua DPP AMPI atau Angkatan Muda Pembaruan Indonesia, dan DPP KNPI atau Komite Nasional Pemuda Indonesia.
Selain itu, Lieus Sungkharisma juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) pada tahun 1985, Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta dan Ketua Umum Multi Culture Society, sekaligus Wakil Presiden The World Peace Committee. Ia juga mengelola tabloid bernama Naga Post.
Lieus Sungkharisma juga pernah membela mantan Menpora, Roy Suryo, terkait unggahannya di internet mengenai stupa Candi Borobudur yang diedit mirip dengan wajah Presiden Joko Widodo. Lieus Sungkharisma selaku perwakilan umat Buddha menjadi saksi dalam laporan yang dibuat Roy lewat kuasa hukumnya, Pitra Romadoni Nasution.